Urutan Turunnya Alquran
HIDAYATUNA.COM – Kalau kita menengok sejarah ke belakang, zaman Alquran ditulis oleh tangan-tangan sahabat ra, maka urutannya masih ikut urutan turunnya. Adapun mushaf yang urutan suratnya seperti kita kenal di mushaf kita sekarang ini, baru muncul sosoknya sepeninggal Nabi SAW.
Itu adalah usulan projek beraroma ‘bid’ah’ yang awalnya amat ditentang oleh Abu Bakar. Namun Umar tidak berhenti memberi argumen sampai akhirnya Abu Bakar dilapangkan dadanya oleh Allah.
Di zaman Abu Bakar itulah baru ada mushaf pertama yang menampilkan utuh seluruh ayat Alquran dengan urutan seperti yang kita kenal hingga saat ini. Sedangkan semua mushaf yang ditulis di masa nabi selama 23 tahun, justru kemudian dilarang bahkan dimusnahkan ramai-ramai oleh para sahabat.
Maka kalau ada orang ‘sok anti’ bid’ah, kita tanyakan ke dia, omong-omong mushaf di tangan kita semua ini bukannya contoh ‘kebid’ahan‘ yang nyata? Mungkin nanti dia diam sejenak, lalu kenapa mushaf asli yang ditulis di masa nabi malah dimusnahkan?
Oleh karena urutannya belum benar, masih acak acak aduk mengikuti urutan turunnya. Oleh karena itulah terjadi ijma’ di kalangan shahabat bahwa mushaf harus disusun ulang urutannya.
Mushaf tidak boleh pakai urutan yang selama ini mereka tulis, tapi harus disesuaikan dengan urutan aslinya yang ada di Lauhul Mahfuzh sana. Oleh karena itu kita tidak akan pernah ketemu satu pun mushaf di dunia ini yang urutannya berdasarkan urutan turunnya. Sebab semua sudah dimusnahkan.
Kalau pun ada, wujudnya bukan mushaf, tapi berupa kitab tafsir. Ada banyak kitab tafsir yang disusun berdasarkan urutan turunnya ayat, salah satunya berjudul :
فهم القرآن : التفسير الواضح حسب ترتيب النزول
Kira-kira judulnya diterjemahkan menjadi Memahami Alquran : Tafsir Yang Jelas Sesuai Urutan Turun.