Umat Muslim Amerika Mandikan Jenazah Korban Covid-19 Dengan Tayamum

 Umat Muslim Amerika Mandikan Jenazah Korban Covid-19 Dengan Tayamum

HIDAYATUNA.COM – Pandemi Covid-19 membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat di seluruh dunia dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan hingga penguncian demi menghambat penularan menjadi lebih luas lagi.

Umat Islam di Amerika Serikat (AS) merasakan kesedihak karena tidak dapat melaksanakan ritual pemakaman bagi keluarga atau kerabatnya yang meninggal dunia akibat Covid-19 sebagaimana ritual pengurusan jenazah yang biasanya dilaksanakan umat Muslim.

AS hingga saat ini telah melaporkan sebanyak lebih dari 109.000 kasus meninggal dunia akibat Covid-19. Pembatasan dan imbauan menjaga jarak kemudian seakan menjadi kesedihan kedua bagi keluarga Muslim yang kehilangan keluarganya karena tidak dapat memberikan penghormatan terakhir dengan layak, seperti memandikan, mengkafani, shalat jenazah dan ritual doa.

Di Seattle, umat Islam mencoba tetap melakukan pengurusan jenazah dengan pendampingan petugas pemakaman secara ketat. Bukan memandikan dengan air, mereka memandikan jenazah dengan tayamum.

“Alih-alih mencuci tubuh (jenazah) dengan air, kami menggunakan debu kering dari tanah sedangkan mereka terbungkus dengan pakaian rapat, sehingga kami tidak menyentuh tubuh mereka secara langsung,” kata Fuad Mohamed, imam di Muslim American Society of White Center, di Seattle, dikutip dari Yes Magazine, Kamis (4/6/20).

Mohamed menceritakan bukan hanya proses pemandian jenazah yang menjadi sangat berbeda. Mereka tidak bisa membawa jenazah keluarganya ke masjid untuk disolatkan. Karena keadaan tersebut mereka langsung membawa jenazah ke pemakaman dan shalat jenazah dilaksanakan disanan dengan jumlah jamaah maksimal 10 orang dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol.

Hal yang lebih memilukan dirasakan umat Muslim ketika kerabat mereka meninggal di Rumah sakit karena akan dimakamkan tanpa kehadiran keluarga.

“Bayangkan tidak bisa berdoa untuk orang yang dicintai. Ini melipatgandakan kesedihan. Duka karena kehilangan seseorang, dan duka karena tidak bisa berada di sana pada saat-saat terakhir mereka,” kata Mohamed. (AS/Hidayatuna.com)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *