Umat Islam Diminta Untuk Ikut Kuasai Sektor Ekonomi
HIDATUNA.COM, Jakarta – Selama ini berbicara umat Islam menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy masih abai terhadap ekonomi dan terjebak pada dikotomi sempit bahwa seseorang bisa dianggap sebagai representasi umat jika ia menguasai ilmu agama.
Pelabelan dan atribut ini yang memicu umat Islam kurang bisa bersaing di sektor ekonomi. Padahal ia ingin agar umat Islam itu ikut menguasai sektor ekonomi.
“Dalam konteks agama Islam, ekonomi adalah sektor yang mestinya juga harus dikuasai seperti halnya sektor lain. Al-Qur’an juga memerintahkan agar umat Islam berkiprah dengan menyebar ke berbagai bidang,” kata Muhadjir dalam diskusi virtual dikutip Kamis (14/5/2020).
Ia menjelaskan selama ini, umat Islam terjebak pada label-label dan atribut-atribut yang kadang-kadang justru membuat pemahaman tentang umat menjadi tidak inklusif. “Menjadi eksklusif yang membuat kita masuk di gang-gang sempit,” jelasnya.
Ia menyayangkan anggapan bahwa yang bisa disebut representasi umat hanya mereka yang menguasai ilmu agama. Sementara muslim lain yang menguasai bidang di luar agama tidak dianggap sebagai representasi umat.
“Pandangan yang eksklusif tentang umat membuat umat Islam justru merasa menjadi minoritas. Umat Islam merasa tidak menjadi bagian dari pelaku utama di Indonesia,” ujarnya.
Padahal, lanjut Muhadjir, lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia merupakan umat Islam. “Ini yang menurut saya harus harus kita jernihkan kalau kita ingin membahas ekonomi umat,” tandasnya.