Setelah Munas NU, Muhammadiyah Juga Akan Tunda Muktamar?
HIDAYATUNA.COM, Surakarta – Jelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang rencananya akan diselenggarakan di Surakarta Juni mendatang, panitia tengah melakukan berbagai macam persiapan dan berbagai pembahasan terkait acara tersebut. Pembahasan itu juga termasuk tentang perkembangan virus Corona di Indonesia.
Disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi Dadang Kahmad dalam pertemuan media afiliasi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (14/3/20) bahwa para dokter dari pihaknya akan membicarakan hal tersebut di Kanror PP Muhammadiyah Jakarta, nanti malam.
“Nanti malam para dokter Muhammadiyah akan berkumpul membicarakan ini di PP Muhammadiyah Kantor Jakarta,” jelas Dadang.
Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi telah mengumumkan penundaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Maret ini di Rembang. Hal tersebut juga terkait Corona demi membangun kewaspadaan akan virus tersebut serta membantu pemerintah dalam upaya pencegahan.
Surakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan muktamar telah menetapkan Covid-19 atau Corona sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ditemukannya pasien Corona yang meninggal di RS Moewardi Solo, Jumat (13/3/20) malam.
Dadang menyampaikan hal tersebut tentu akan menjadi pertimbangan karena meskipun jadwal acara tersebut masih empat bulan mendatang mengingat perkembangan penyebaran Corona belum diketahui kapan bisa teratasi. Hal ini juga terkait persiapan para peserta dan pengisi acara yang biasanya telah menyiapkan diri dari jauh-jauh hari seperti pembelian tiket keberangkatan dan lain-lain.
Ia menyampaikan kemungkinan untuk opsi-opsi yang bisa diambil untuk pelaksanaan Muktamar tersebut, di antaranya penundaan untuk beberapa waktu atau Muktamar dapat digelar dengan cara teleconference. (AS/Hidayatuna.com)