Setelah 3 Minggu Diam, Warga Palestina Kembali Berdemonstrasi di Perbatasan Gaza-Israel
Ribuan warga Palestina kembali berdemonstrasi di sepanjang pagar pembatas Jalur Gaza dengan Israel setelah aksi demonstrasi yang biasanya dilakukan mingguan ini berhenti selama tiga minggu.
Menurut kementerian kesehatan yang berada di daerah terkepung itu, pada hari Jumat kemarin, sedikitnya 14 warga Palestina yang ikut serta dalam aksi demonstrasi Great March of Return itu terluka oleh tembakan pasukan Israel, empat di antaranya disebabkan oleh tembakan peluru tajam.
Pada pertengahan bulan November lalu, penyelenggara aksi demonstrasi telah mengumumkan penangguhan aksi-aksi demonstrasi untuk menghindari korban di antara warga Palestina menyusul adanya peningkatan serangan pasukan Israel di Gaza dan pertempuran yang mengikutinya.
Tingkat kekerasan yang terjadi pada bulan lalu menjadi yang terburuk dalam beberapa bulan sebelumnya. Hal ini dipicu oleh pembunuhan yang ditargetkan oleh Israel terhadap seorang komandan senior kelompok Jihad Islam Palestina. Selama dua hari pertempuran berlangsung setelah pembunuhan Abu al-Ata, Jihad Islam meluncurkan ratusan roket ke arah Israel, yang telah melakukan sejumlah serangan udara yang menewaskan 34 warga Palestina, termasuk sembilan anggota dari satu keluarga, yang semuanya adalah warga sipil.
Sejak aksi-aksi demonstrasi Gaza dimulai pada bulan Maret tahun lalu, ratusan warga Palestina telah tewas dan lebih dari 30.000 lainnya terluka oleh pasukan Israel di sekitar pagar di perbatasan Gaza.
Para demonstran menuntut untuk diakhirinya blokade Israel-Mesir yang telah berlangsung selama 12 tahun di sekitar Jalur Gaza. Blokade itu telah menghancurkan lini perekonomian daerah-daerah pantai disana, dan juga merampas kebebasan bergerak dua juta penduduknya untuk masuk dan keluar dari Gaza, mencegah mereka untuk mendapatkan kebutuhan dan fasilitas dasar yang mereka butuhkan.
Selama sepuluh tahun terakhir, Israel telah meluncurkan tiga serangan militer dan puluhan pertempuran kecil lainnya di Jalur Gaza.
Sumber : Aljazeera.com
