Sambut Hari Raya Idul Adha, Tradisi Mantenan Sapi Warga Di Pasuruan
HIDAYATUNA.COM – Hari Raya Idul Adha tiba, Warga di pasuruan Jawa Timur memiliki Tradisi turun temurun yakni mantenan Sapi di Hari Raya Idul Adha, hewan kurban ini diperlakukan layaknya mempelai pengantin selain ada mas kawin, sapi juga di rias dan juga diarak ratusan orang.
Warga sibuk menyiapkan mas kawin mantenan sapi di desa sebalong kecamatan nguling pasuruan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, namun mas kawin ini bukan berbentuk perhiasan atau lainya melainkan bahan makanan mulai dari beras, kecap, kelapa, hingga buah pisang yang sudah matang.
Untuk prosesi nya pemilik memandikan hewan kurban nya setelah itu menyelimuti kain di perut sapi, mengalungi bunga tujuh rupa dan meletakan mahkota bunga di kepala sapi, Selanjutnya rombongan bocah yang menggunakan baju adat kerajaan zaman dulu dan timur tengah menjemput hewan kurban dan di arak keliling desa seperti layaknya pasangan pengantin.
Arak-arakan Mantenan Sapi ini berakhir di Masjid dimana pemilik sapi menyerahkan hewan nya untuk di kurbankan di Hari Raya Idul Adha dan daging nya di bagikan ke masyarakat yang berhak menerima nya.
Rata-rata warga setempat tidak tahu asal mula tradisi tersebut. Hanya saja, tradisi itu sudah berlangsung sejak sekian tahun lamanya. Sudah sejak dulu tradisi mantenan digelar sebelum kurban.
Meski begitu, segala yang menempel ditubuh sapi kurban itu mengandung makna. Seperti sajadah dan surban yang menandakan makna religius sebagai alat sholat dan kain kafan sebagai penanda kesucian orang yang berkurban.
Mantenan Sapi sendiri merupakan Ritual Turun temurun warisan leluhur yang tetap di lestarikan oleh masyarakat , yang bertujuan untuk syiar agama islam guna mengingatkan warga untuk berkurban di Hari Raya Idul Adha.