Puasa Setelah Separuh Bulan Sya’ban, Ini Ketentuannya!
HIDAYATUNA.COM – Di dalam bulan Sya’ban ada anjuran puasa sunah, namun bila telah memasuki pertengahan bulan Sya’ban maka tidak diperbolehkan. Ini berdasarkan hadis berikut:
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلا تَصُومُوا
“Jika Sya’ban sudah pertengahan maka janganlah berpuasa.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Menurut ulama kita, hal itu ada pengecualiannya, yaitu:
- Memiliki kebiasaan puasa sunah seperti Senin-Kamis.
Nabi Saw bersabda:
لا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلا يَوْمَيْنِ إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
“Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan dengan puasa 1 atau 2 hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa sunah, maka lakukanlah puasanya.” (HR Bukhari dan Muslim)
- Qadha’ Puasa Ramadhan
ﻓﺈﻥ ﺻﺎﻣﻪ ﻋﻦ ﻗﻀﺎء ﺃﻭ ﻧﺬﺭ ﺃﻭ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺃﺟﺰﺃﻩ … ﻭﻷﻧﻪ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻗﻀﺎء ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻗﺪ ﺗﻌﻴﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﻷﻥ ﻭﻗﺖ ﻗﻀﺎﺋﻪ ﻗﺪ ﺿﺎﻕ
“Jika berpuasa setelah pertengahan Sya’ban untuk qadha’ Ramadhan, puasa Nazar atau kaffarat maka Boleh. Dan bila seseorang punya tanggungan puasa Ramadhan maka wajib baginya untuk qadha’ karena waktunya sudah sempit.” (Al Majmu’, 4/399)
Hal ini berdasarkan riwayat:
ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﺗﻘﻮﻝ: «ﻛﺎﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻠﻲ اﻟﺼﻮﻡ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻓﻤﺎ ﺃﺳﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﺃﻗﻀﻴﻪ ﺇﻻ ﻓﻲ ﺷﻌﺒﺎﻥ…
Aisyah berkata bahwa “Saya punya hutang puasa Ramadhan dan saya tidak bisa meng-qadla’ kecuali di bulan Sya’ban.” (HR Muslim)
Itulah ketentuan puasa setelah sepatuh bulan Sya’ban yang wajib Anda ketahui sebelum melaksanakan puasa.