Puasa Saat Pandemi, Muslim Inggris: Ini Ramadan Paling Tidak Biasa
HIDAYATUNA.COM, Inggris – Seluruh umat muslim di dunia saat ini sedang merasakan kegelisahan yang sama antara satu sama lain dalam menyambut bulan suci Ramadan di tahun ini, tidak terkecuali muslim di Inggris.
Wakil Presiden Pemasaran Islam di Ogilvy Consulting, Inggris, Shelina Janmohamed, mengaku merasa berat untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan saat menyambut bulan Ramadhan seperti di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menyusul kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang mengharuskan warganya untuk membatasi diri untuk tidak berkerumun.
“Ini akan menjadi Ramadan yang paling tidak biasa dalam hidup saya dan umat Muslim di seluruh Inggris,” kata Shelina, dikutip dari The Guardian, pada hari Senin (20/4/2020).
Penulis buku Generasi M: Muslim Muda Mengubah Dunia ini mengaku akan sangat merindukan kebersamaan-kebersamaan yang terbangun saat memasuki bulan Ramadhan. Menurut Shelina kebersamaan saat melaksanakan bulan puasa di Inggris memberi warna yang indah.
“Masa kebersamaan dan bulan Ramadan seharusnya menjadi dua sisi yang tidak terpisahkan, bahkan mereka yang biasanya tidak mengklasifikasikan diri mereka sebagai Muslim yang taat merasa senang dengan kebersamaan di saat Ramadhan,” ujarnya.
Sayangnya, di tengah masa pandemi covid-19 ini, berbagai tempat ibadah ditutup. Berkerumun dan berjalan-jalan di luar juga akan menjadi hal yang dilarang.
Hal itu yang membuat umat Muslim di Inggris harus menggunakan teknologi untuk mengganti kebersamaan saat Ramadan.