Peringatan Holocaust, Liga Muslim Dunia Tur ke Kamp Konsentrasi Auschwitz
HIDAYATUNA.COM, Warsawa – Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa dan CEO Komite Yahudi Amerika David Harris memimpin tur para pemimpin Liga Muslim Dunia (MWL) bersama dengan anggota kelompok Yahudi Amerika Serikat (AS) ke lokasi peringatan Auschwitz-Birkenau atau lokasi kamp kematian Nazi Jerman di Auschwitz, Polandia, Kamis (23/1) waktu setempat.
Kunjungan antaragama ini dilakukan empat hari sebelum peringatan holocaust internasional yang ke-75 dari peristiwa pembebasan kamp Yahudi pada 27 Januari 1945. Nazi mengoperasikan kamp-kamp pemusnahan dan konsentrasi di Polandia ketika Jerman menduduki negara itu selama Perang Dunia II.
Pasukan Soviet kemudian membebaskan orang-orang Yahudi yang ditahan di kamp Auschwitz. Setiap tanggal 27 Januari tersebut, para pemimpin dunia berkumpul di Yerusalem untuk memperingati Holocaust.
Komite Yahudi Amerika mengatakan, Al-Issa memimpin delegasi 62 Muslim, termasuk 25 pemimpin agama terkemuka dari sekitar 28 negara selama kunjungan tersebut. Penyelenggara menyebutnya sebagai delegasi kepemimpinan Islam paling senior. Sementara delegasi Komite Yahudi Amerika termasuk anggota organisasi, di antaranya anak-anak korban Holocaust.
Dalam kunjungan itu, pada satu titik lokasi mereka melaksanakan ibadah shalat dengan beralaskan tanah di Birkenau. Lokasi ini merupakan bagian terbesar dari kamp itu dan tempat paling terkenal dari pembunuhan massal orang-orang Yahudi Eropa di Jerman.
Al-Issa pada kesempatan itu mengatakan, berada di antara anak-anak korban Holocaust dan anggota komunitas Yahudi dan Islam adalah tugas suci dan kehormatan baginya. Menurutnya, kejahatan tidak berbudi yang disaksikan hari ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Artinya, pelanggaran terhadap kita semua, penghinaan terhadap semua anak-anak Tuhan,” kata Al-Issa, Jumat (24/1) seperti dilansir AP.
Hari ini, Jumat (24/1), waktu setempat, anggota delegasi akan mengunjungi Museum POLIN dari Sejarah Yahudi Polandia di Warsaw dan menghadiri layanan keagamaan Yahudi dan Muslim di sana. Auschwitz adalah area yang paling terkenal dalam sistem kamp kematian dan konsentrasi yang dioperasikan Nazi Jerman di wilayah yang didudukinya di seluruh Eropa. Secara keseluruhan, 1,1 juta orang terbunuh di sana, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi dari seluruh benua.
Kunjungan itu dilakukan ketika Arab Saudi berupaya menampilkan diri sebagai negara moderat dan modern, setelah berpuluhan tahun di bawah interpretasi Islam garis keras yang dikenal sebagai Wahhabisme. Liga Muslim Dunia, di bawah kepemimpinan Al-Issa, mengenalkan upaya tersebut.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman memang menerapkan strategi memodernisasi kerajaan Saudi dengan tujuan menarik investasi asing yang lebih besar. Di samping itu, putra mahkota Saudi juga membina identitas nasional negara itu yang tidak semata-mata didasarkan pada nilai-nilai konservatif.
Kunjungan Al-Issa ke organisasi Yahudi juga bertepatan dengan penyelarasan kepentingan dan ikatan yang lebih luas yang muncul antara negara-negara Teluk Arab dan Israel. Keduanya memiliki musuh yang sama, yakni Iran. (AS/HIDAYATUNA.COM/AP)