Penjelasan Pakar, Mengapa Warga AS Banyak Masuk Islam?
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Fenomena warga Amerika Serikat (AS) memutuskan masuk Islam selama satu dekade terakhir menjadi perhatian banyak pakar sosiologi. Lantas, mengapa fenomena ini bisa terjadi?
Salah satu penyebab mengapa banyak warga AS maupun Eropa dewasa ini masuk Islam dikarenakan munculnya trend generasi pencari yang tengah tumbuh di kawasan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh ahli Sosiolog Agama dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Aziz Faiz.
Menurutnya corak masyarakat AS saat ini mereka rata-rata didominasi oleh generasi pencari. Hal itu berbeda jauh dengan generasi pendahulunya yang cenderung merupakan generasi Taken for Granted, yang loyal pada tradisi dan agama orang tuanya.
“Dunia modern menghadirkan generasi yang disebut oleh Sosiolog Amerika Serikat, Wade Clark Roof sebagai generasi pencari (generation of seekers). Sementara generasi berikutnya style-nya berubah, perilaku keberagamanya sebagai pencarian,” ungkap Faiz dilansir dari Republika, Kamis (28/12/2023).
Corak dari generasi pencari ini, mereka punya kecenderungan untuk mengubah visi keberagamaannya. Generasi ini lebih mementingkan visi moral, ketenangan, dan kebahagiaan personal.
Mereka bukan sebagai generasi yang hanya sekadar mengikuti tradisi orang tua mereka. Trend ini, menurut Faiz tengah mengajala di kehidupan masyarakat AS saat ini.
“Sebelumnya style hidup tampak lebih sekuler meski sudah beragama yang ditandai dengan bergelimang harta, namun kemudian mengalami kehampaan dan menemukan jalan-jalan spiritualnya termasuk salah satunya pada Islam,” sambungnya.
Sebagai informasi, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survey menunjukkan pertumbuhan populasi muslim paling cepat perkembangannya terjadi di AS.
Jika saat ini masih berkisar 4-7 juta jiwa, dan diperkirakan tahun 2050 akan melewati 8,1 juta jiwa. Sejumlah pengamat masa depan AS akan dipadati oleh populasi muslim, sebagaimana halnya di sejumlah negara di Eropa. []