Pemukim Ekstremis Serbu Masjid Al-Aqsa Saat Perayaan Tahun Baru Yahudi

 Pemukim Ekstremis Serbu Masjid Al-Aqsa Saat Perayaan Tahun Baru Yahudi

Pemukim Ekstremis Serbu Masjid Al-Aqsa Saat Perayaan Tahun Baru Yahudi (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, PALESTINA – Pemukim ekstremis menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada hari Minggu di bawah perlindungan pasukan Israel di tengah upaya untuk melakukan Yudaisasi terhadap tempat ibadah Muslim.

Para pemukim melakukan tur provokatif di halaman masjid, lapor Al-Mayadeen.

Rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan para pemukim berkeliling halaman Masjid Al-Aqsa dengan pakaian putih alkitabiah, seperti dikutip dari kantor berita Shehab.

Sumber lokal, seperti dikutip Al-Mayadeen, menginformasikan bahwa pasukan keamanan Israel menerapkan tindakan keamanan yang ketat di sekitar Masjid Al-Aqsa, yang secara efektif mencegah masuknya jamaah, pelajar, dan individu di bawah usia 50 tahun.

Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengungkapkan bahwa militer Israel telah mengambil langkah-langkah untuk membersihkan kompleks Masjid Al-Aqsa sebelum serangan pemukim.

Dua orang kemudian ditangkap di dalam kompleks tersebut dan kemudian diangkut ke lokasi yang dirahasiakan, menurut Al-Mayadeen.

Tahun Baru Yahudi dimulai pada tanggal 15 September dan berlangsung selama dua hari.

Kantor berita Shehab melaporkan bahwa selama hari raya Yahudi, kelompok kuil memanfaatkan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai ritual Talmud dan Taurat di dalam Masjid Al-Aqsa, termasuk sholat, permohonan, puasa, pengorbanan, dan aktivitas lainnya dengan tujuan untuk melakukan Yahudisasi terhadap situs tersebut.

Nasser al-Hadmi, pemimpin Komite Yerusalem Menentang Yudaisasi, menyuarakan keprihatinan bahwa Israel berupaya membangun “realitas baru” di dalam Masjid Al-Aqsa.

Insiden terbaru di lokasi suci ini bertepatan dengan peningkatan nyata kekerasan terkait pemukim terhadap warga Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki. Para pejabat Israel secara terbuka mengakui bahwa tindakan ini dilakukan dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah.

Selain itu, gangguan ini terjadi dalam konteks upaya Israel untuk mencaplok seluruh Tepi Barat melalui proses sistematis perampasan lahan dan perluasan pemukiman ilegal, sebuah kampanye yang dipelopori oleh Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan pejabat pemerintah lainnya. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *