Nabi Adam Berdoa Ketika Menyesali Larangan Allah, Ini Doanya!
HIDAYATUNA.COM – Nabi Adam As dan istrinya, Hawa diusir dari surga karena melanggar larangan Allah. Adam dalam doa menyesali perbuatannya yang makan buah huldi.
Allah SWT. kemudian mengabadikan doa Nabi Adam saat menyesal itu dalam QS. Al-Ara’f ayat 23.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Rabbana dhalamna anfusana wain lam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasirin.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, kami telah berlaku zalim pada diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Ara’f ayat 23)
Dalam menyesali perbuatan di hadapan Allah, hendaklah manusia, anak-cucu Adam AS bertaubat dan memohon ampun atas kesalahannya. Barulah kemudian dia memohon dalam doanya, sebagaimana dikatakan oleh Ustaz Rafiq Jauhary Lc dikutip dari Republika.co.id.
“Hal ini perlu dikedepankan sebelum ia memohon ampunan kepada Allah,” kata Pembimbing Ibadah Umroh dan Haji itu saat menyampaikan tausiyah daringnya, Kamis (29/4).
Lebih lanjut Ustaz Rafiq menjelaskan, taubat yang dilakukan oleh Nabi Adam dan Ibnu Hawa menjadi pelajaran bagi kita. Menurutnya, hikmah itu tidak hanya dalam hal memohon ampunan kepada Allah, namun juga meminta maaf kepada sesama manusia harus sungguh-sungguh menyesal.
“Kita harus mengedepankan pengakuan dan penyesalan,” katanya.
“Sungguh, suatu nikmat dan rahmat (kasih-sayang) dari Allah manakala dosa yang kita perbuat dapat diampuni. Akan tetapi jika tidak, sungguh penyesalan yang akan kita terima, yaitu azab di hari akhir,” pungkasnya.
Wallahu’alam bi Showab.