Muslim Prancis Alami Krisis Tempat Pemakaman
HIDAYATUNA.COM, Paris – Di tengah wabah pandemi virus corona, para muslim di Prancis mengaku sedang mengalami krisis tempat pemakaman yang layak bagi mereka.
Krisis pemakaman ini menyebabkan sejumlah keluarga muslim Perancis bergumul untuk mendapatkan jawaban dari pemerintah terkait penyediaan pemakaman Islam.
Situasi ini menyebabkan keterancaman bagi umat muslim Prancis untuk tidak bisa menguburkan jenazah orang muslim di sana. Pasalnya pemisahan pemakaman umat muslim dengan umat lain di Prancis telah ditetapkan pemerintah sudah sejak lama.
Dilansir dari Sindo News, Dewan Imam Muslim Perancis (CFCM) mengatakan pihaknya merasa frustrasi dengan lambatnya respon pemerintah dalam upaya menyediakan pemakaman bagi umat Islam di sana.
Terlebih situasi saat ini presiden Macron dan juga Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner meminta kepada umat Islam Prancis yang meninggal selama pandemi corona dimakamkan sesuai ajaran Islam.
“Dalam periode bersejarah yang sedang kita lalui ini, kami dengan sungguh-sungguh meminta walikota di Prancis untuk bertanggung jawab atas penderitaan dan kesedihan keluarga-keluarga ini yang telah kehilangan orang yang dicintai dan yang menemukan diri mereka dalam kesulitan besar dalam mengubur almarhum,” kata Dewan Imam Muslim Perancis, dikutip Hidayatuna.com, Kamis (16/4/2020).
Sebagai informasi, saat ini, menurut laporan, hanya 600 desa dan kota dari 35.000 komune Prancis yang telah menetapkan daerah pemakaman Muslim.
Dengan lebih dari 15.700 orang tewas di Perancis akibat virus Corona dan lebih dari 103.000 kasus yang dilaporkan, para pemimpin muslim telah melobi pihak berwenang di setiap tingkatan, dari Presiden Perancis Emmanuel Macron hingga walikota setempat, untuk penyelesaian masalah krisis pemakaman muslim tersebut.