Muhammadiyah Terus Update Layanan Terkait Covid-19 Lewat MCCC
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Upaya Muhammadiyah untuk turut andil dalam pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 terus ditingkatkan. Muhammadiyah Covid Comand Center (MCCC) yang secara khusus dibentuk oleh Muhammadiyah hingga kini tarsus berusaha mengembangkan sepak terjangnya dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 ini.
Sejak dibentuk pada 05 Maret 2020 hingga per tanggal 14 April 2020 Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) telah mencapai berbagai pencapaian, diantaranya terbentuk MCCC di 23 Provinsi di Indonesia dari Aceh hingga Papua Barat.
Kini, Ketua MCCC PP Muhammadiyah yang semula adalah dokter Corona Rintawan harus digantikan oleh Agus Samsudin. Pasalnya dokter Corona saat ini ditugaskan oleh PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah membantu Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Pemerintah RI yang berkedudukan di Kantor BNPB sebagai Tenaga Ahli Kesehatan Bidang Perencanaan dan Analisis Situasi.
Dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Agus Samsudin mengatakan bahwa kini Muhammadiyah memiliki sebanyak 65 rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah yang tersebar di berbagai provinsi yang siap melayani penanganan pasien Covid-19.
“Jumlah RSMA yang sudah melayani pasien Covid-19 mencapai 65 rumah sakit tersebar di 9 provinsi, yakni di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat masing-masing 1 rumah sakit, DKI Jakarta 5 dan DIY 6 rumah sakit, Jawa Tengah 20 rumah sakit, dan Jawa Timur 29 rumah sakit,” terang Agus Samsudin, Rabu (15/4/20).
Hingga saat ini terdapat total 2398 orang terkait Covid-19 yang dirawat di RSMA dengan rincian ODP 1838, PDP 525, terkonfirmasi positif 35.
Sementara dalam usaha pengumpulan dana terkait Covid-19 melalui Lazismu telah mencapai total angka Rp. 5.487.900.935 melalui kantor lazismu di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu MCCC juga membuat aplikasi pemerikasaan diri terkait Covid-19, layanan konsultasi psikologi untuk masyarakat yang menghadapi kesulitan akibat Covid-19, dan diskusi online seputar Covid-19.
“Selain itu semua, kegiatan lain yang masih terus berlangsung yaitu pendirian lumbung pangan, produksi konten sosialisasi melalui berbagai media, pembagian sembako dan makanan siap saji, pembagian masker dan handsanitizer sampai pembentukan tim pemakaman jenazah pasien Covid-19. Semua kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh MCCC di berbagai level, namun juga organisasi otonom dan Amal Usaha Muhammadiyah seperti sekolah dan perguruan tinggi baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah,” pungkas Agus. (AS/Hidayatuna.com)