Mesir Larang Penggunaan Niqab atau Cadar di Sekolah, Kenapa?

 Mesir Larang Penggunaan Niqab atau Cadar di Sekolah, Kenapa?

Ilustrasi/Hidayatuna

HIDAYATUNA.COM, Mesir-Pemerintah Mesir telah mengumumkan larangan penggunaan niqab atau cadar di sekolah-sekolah negeri. Aturan ini akan mulai berlaku secara resmi pada 30 September mendatang, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru.

Aturan ini telah menimbulkan berbagai respons dari masyarakat Mesir, terutama karena lebih dari 90 persen penduduk Mesir adalah umat Muslim.

Beberapa yang menentang aturan ini menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan kebebasan sipil yang dijamin oleh konstitusi Mesir. Mereka berpendapat bahwa pemerintah tidak seharusnya memutuskan masalah berpakaian berdasarkan keyakinan agama.

Di sisi lain, ada juga masyarakat yang mendukung aturanĀ  ini dengan alasan bahwa penggunaan niqab atau cadar dapat menghambat proses pendidikan yang seharusnya transparan.

Menurut mereka, setiap otoritas sekolah harus dapat mengidentifikasi setiap individu yang memasuki dan meninggalkan lingkungan sekolah untuk menjaga keamanan.

Namun, apa sebenarnya alasan di balik larangan ini? Menteri Pendidikan Mesir, Reda Hegazy, menjelaskan bahwa larangan ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara isu agama dan menjaga kejelasan lingkungan pendidikan.

Hegazy menegaskan bahwa perempuan tetap diizinkan menggunakan hijab dan kerudung di sekolah, tetapi mereka tidak boleh menutupi wajah dengan cara apa pun.

“Segala bentuk penutup rambut yang juga menutupi wajah tidak dapat diterima, dan penutup rambut harus sesuai dengan warna yang dipilih oleh kementerian dan direktorat pendidikan wilayah setempat,” kata Hegazy.

Larangan ini dijadwalkan akan berlaku setidaknya sampai 8 Juni 2024 mendatang. Hegazy juga mengimbau para pendidik, terutama yang mengajar mata pelajaran bahasa Arab, agama, sosial, dan psikologi, untuk mengimplementasikan kebijakan ini dengan baik.

Dia menekankan bahwa pemerintah tetap memberikan kebebasan kepada siswa dan pengajar untuk memutuskan apakah mereka ingin menggunakan hijab atau tidak, tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak luar.

Hegazy juga menyoroti peran penting orang tua dalam pemilihan pakaian siswa dan bahwa keputusan untuk mengenakan hijab di sekolah haruslah keputusan sukarela siswa.

Tidak sebenarnya bukan hal yang baru di Mesir. Larangan serupa telah diterapkan di berbagai lembaga publik dan swasta di negara ini sejak beberapa waktu lalu.

Universitas Kairo bahkan telah menerapkan larangan penggunaan niqab bagi staf dan pengajar sejak 2015, yang kemudian disahkan oleh pengadilan Mesir pada tahun 2020.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *