Lebih dari 50% Sekolah di Palestina Telah Dibom Israel, UNICEF: Prioritaskan Perlindungan Sekolah
HIDAYATUNA.COM, Palestina – Rezim Israel telah mengebom lebih dari separuh sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza selama perang genosida di daerah kantong Palestina tersebut.
Hal ini menurut Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) yang menyuarakan kekhawatiran atas keamanan sekolah dan tempat penampungan di Jalur tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada akhir pekan, UNICEF mengutuk pemboman Sekolah Al-Tabi’in oleh tentara Israel, yang mengakibatkan lebih dari 100 kematian dan puluhan orang cedera.
UNICEF menggambarkan serangan itu sebagai mengerikan, dengan mencatat bahwa serangan itu menargetkan tempat yang diyakini aman oleh anak-anak dan keluarga.
“Laporan mengerikan tentang serangan lain pagi ini di sebuah sekolah di Gaza yang melindungi orang-orang terlantar, dengan anak-anak dilaporkan tewas dan terluka di tempat yang mereka anggap aman,” kata UNICEF dalam sebuah pernyataan pada X.
Organisasi tersebut menekankan perlunya melindungi sekolah dan tempat penampungan, dengan menyatakan,
“Sekolah dan tempat penampungan tidak boleh diserang. Anak-anak perlu aman.”
UNICEF juga menyoroti bahwa selama sepuluh bulan terakhir, lebih dari separuh sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan di Gaza telah dibom secara langsung, yang mengakibatkan konsekuensi yang parah bagi anak-anak dan keluarga.
Pada Sabtu dini hari, pasukan Israel melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.
Serangan itu menargetkan orang-orang terlantar selama salat subuh di dalam Sekolah Al-Tabi’in di lingkungan Al-Daraj di Gaza tengah.
Tentara pendudukan Israel mengklaim telah menewaskan 19 pejuang dari Hamas dan Jihad Islam selama serangan itu, tetapi kelompok-kelompok itu dengan tegas membantahnya.
Serangan itu menambah jumlah sekolah penampungan yang menjadi target rezim Israel selama seminggu terakhir menjadi enam.
Lebih dari 39.700 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. []