Mengintip Kemegahan Masjid Suciati Yogyakarta yang Mirip Masjid Nabawi

 Mengintip Kemegahan Masjid Suciati Yogyakarta yang Mirip Masjid Nabawi

Al-Quran dan Sirah Nabawiyah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Masjid Suciati Saliman terkenal sebagai masjid yang cukup ikonik dan Instagrammable di ruas Jalan Gito-Gati di timur, Sleman, Yogyakarta. Masjid bergaya Timur Tengah dibalut dengan arsitektur Jawa ini dibangun oleh pengusaha ayam kampung.

Namanya ialah Hj Suciati, yang baru saja kembali kepada Sang Khalik kemarin, Selasa (15/03/2022). Hj Suciati (Almarhumah) merintis usahanya dari nol mulai dengan berjualan di Pasar Terban, Yogyakarta.

Hj Suciati merupakan sosok entrepreneur sejati yang mampu mengubah bentuk usaha sederhana menjadi multiusaha dan kompleks. Almarhumah juga mencirikan seorang Muslimah tangguh yang ulet, dan gigih.

Hj Suciati berprinsip ingin sebanyak-banyaknya memberi manfaat bagi orang lain melalui pembangunan sejumlah pabrik makanan olahan dan tempat ibadah.

Masjid Suciati sendiri ia bangun karena terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah. Hj Suciati dalam sebuah wawancara bersama media saat peresmian masjid tersebut mengaku, sudah memimpikan membangun masjid sejak SMP, pertengahan 1960-an.

Masjid yang memiliki empat lantai itu sebagian besar dibangun dari hasil tabungan pribadi. Hal inilah yang patut menjadi contoh bagi umat Muslim lain, mengumpulkan harta di dunia sah-sah saja namun akhirnya mau di kemanakan, sebab harta tidak dibawa mati.

Sejatinya, harta bisa menjadi tabungan akhirat dengan memanfaatkannya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi sekitar sehingga menjadi amal jariyah.

Ramah Lansia dan Penyandang Disabilitas

Masjid Suciati dirancang senyaman mungkin bagi pengguna jalan yang melintas dan memerlukan tempat ibadah yang tepat. Mengingat, Masjid Suciati berada di zona wisata sehingga sangat mudah dijangkau para pengunjung atau mereka yang sedang berlibur (musafir).

Masjid Suciati memiliki jam operasional 24 jam tanpa henti dengan nuansa sejuk karena berlokasi di kaki Gunung Merapi. Tersedia pula aula khusus untuk acara pernikahan, tempat tunggu pengunjung, dan parkir yang luas serta diilengkapi dengan pendingin ruangan.

Masjid ini juga memberikan kemudahan bagi lansia, kaum difabel atau jemaah yang sedang sakit yaitu dengan keberadaan lift. Dari sisi desain, masjid ini memadukan desain khas Masjid Nabawi di Madinah yang terutama tercermin dari desain kelima menaranya yang khas itu.

Ornamen yang bernuansa emas serta dinding marmer, membuat masjid atas lahan seluas 1.700 meter persegi ini mencerminkan kemegahan dan kemewahan. Pengunjung pun seolah dapat merasakan sensasi berada di kaki-kaki menara Masjid Nabawi.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *