Mengenal Zamakhsyari, Ulama Besar Asal Turkistan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Abd al-Qasim Jar-Allah Mahmud Ibn Umar Ibn Muhammad Az-Zamakhsyari merupakan ulama besar dengan gelar Jar-Allah (tetangga Allah). Ia lahir di desa kecil di Jamakhsyar (Turkistan) pada 27 Rajab 467 H atau 18 maret 1075 M.
Menurut Hamim Ilyas dalam bukunya “at-Tafsir Wal-Mufassirun” menyebutkan awal mula pendidikan Imam Az-Zamakhsyari dimulai dari gemblengan orang tuanya. Kemudian ia mencari ilmu ke Baghdad, dan beliau menjumapai ulama-ulama dan berguru kepada mereka.
“Masuk ke kota Khurasan dan berulang kali beliau masuk ke kota tersebut dan menuntut ilmu di sana dan dia tidak akan masuk kesebuah kota melainkan berkumpul bersama para ahli ilmu dan para ulama,” ungkap Hamim Ilyas, dikutip Senin (4/7/2022).
Selain itu, Zamakhsyari juga menjadi murid para ulama-ulama alim di Baghdad. Berkat ketekunan dalam belajar, ia diangkat menjadi seorang imam.
Dalam bukunya, Hamim Ilyas menjelaskan titik awal lahirnya kitab al-Kasyssyaf An Haqa’iqi at-Tanzili wa Uyuni Aqawil Fi Wujuhit Ta’wil yang fenomenal.
“Sesudah belajar di Khurasan kemudian Zamakhsyari pergi ke Makkah dan menetap cukup lama, dan di sana pula ia menulis tafsirnya, al-Kasyssyaf An Haqa’iqi at-Tanzili wa ‘Uyuni Aqawil Fi Wujuhit Ta’wil,” tulis Hamim Ilyas.
Saat di Makkah, Zamakhsyari mempelajari kitab Sibawaihi kepada pakar gramatika Arab yang terkenal (w. 518 H).
“Setelah pulang dan menjadi salah satu murid Abu Mudar al-Nahwi dan berhasil menguasai Bahasa Arab, logika, filsafat dan ilmu kalam,” tandasnya.