Masuki Masa Remaja, Ini Pentingnya Pendampingan Orangtua

 Masuki Masa Remaja, Ini Pentingnya Pendampingan Orangtua

Pentingnya menanamkan sex education untuk menghindari sexsual harrassment (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Anak menjadi anugerah yang diberikan Allah SWT. kepada setiap orangtua. Kehadiran anak sekaligus menjadi sumber kebahagiaan bagi orangtuanya.

Disamping itu, orangtua pun bertanggung jawab untuk menjaga, merawat, dan memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya. Setiap tumbuh dan kembang anak, orangtua memiliki andil besar dalam mengikutinya dan memberikan pengarahan pada anak.

Begitu pun saat anak memasuki masa remaja. Di masa-masa inilah, anak akan merasakan kebebasan atas dirinya, rasa ingin tahu yang lebih besar lagi, dan masa untuk mencari jati dirinya.

Di masa remaja, orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendampingan pada anaknya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai kasus yang diberitakan oleh media mengenai anak remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas, hamil di luar nikah, dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka orangtua perlu memposisikan dirinya sebagai agent of control untuk perilaku anak remaja. Lalu, apa yang perlu orang tua lakukan dalam mendampingi anak remajanya?

Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak

Antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun komunikasi. Apalagi di masa-masa remaja.

Tentunya dalam diri anak sudah bisa merasakan tumbuhnya benih-benih cinta pada jenis aehingga ia membutuhkan teman curhat. Untuk bisa menerjemahkan atau memberikan penjelasan akan hal yang dirasakannya.

Meskipun terkadang anak remaja akan melakukan curhat dengan teman, namun tidak ada salahnya jika orangtua maju lebih dulu untuk menjalin kedekatan. Buatlah agar anak merasa nyaman bersama orang tuanya dan bisa menikmati untuk berbagi cerita.

Dalam hal ini, orang tua pun perlu memposisikan diri seperti layaknya anak remaja. Bukan sebagai orangtua yang akan menggurui.

Anak bercerita dan orangtua menjadi pendengar yang baik, barulah orangtua yang bisa memberikan masukan Setelah lambat seolah-olah sedang mengingat cerita juga. Dengan begitu, anak pun bisa nyaman dengan suasana tersebut dan orangtua juga tahu akan masalah yang sedang berkembang.

Ajarkan Anak dengan Nilai-Nilai Agama

Sejak kecil anak-anak sudah ditanamkan tentang nilai-nilai agama. Sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Daud yang artinya:

“Perintahlah anak-anak kalian untuk melakukan salat saat mereka berumur tujuh tahun. Pukullah mereka (jika tidak melaksanakan salat) saat mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur di antara mereka.”

Namun di masa remaja ini nilai agama haruslah lebih ditingkatkan lagi. Misalnya tentang menjalin hubungan sosial dan interaksi dengan lawan jenis.

Mengingat usia inilah, tubuh anak remaja telah mengalami perubahan, terutama di dalam sistem reproduksinya. Jangan sampai arus pendidikan tentang interaksi interaksi jenis, pergaulan yang dijalin pun tidak mengenal batas.

Maka hal inilah yang kemudian menimbulkan masalah kehamilan di luar nikah atau pernikahan dini. Sedangkan pada saat itu, anak masih harus mendapatkan pendidikan. Akibat masalah tersebut, pendidikan anak pun akan dikorbankan yang juga turut memberikan impian di masa depan.

Oleh karena itu, orangtua memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai agama pada anak karena dengan nilai agamalah, diri seorang anak bisa lebih terlindungi. Setidaknya anak memiliki pegangan dan bisa mengontrol sebelum melakukan sesuatu agar tidak terjerumus pada perilaku yang dilarang.

Dengan begitu, peran orangtua sangat penting dalam mendampingi anaknya yang telah memasuki masa remaja. Tidak harus sendiri, orangtua juga bisa berkolaborasi dengan strategi agar guru dalam mendidik anak bisa tersampaikan secara tepat tanpa overprotektif dan membuat anak tidak nyaman.

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *