Gus Baha: Iman Adalah Kunci Kebahagiaan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Manusia memandang kebahagiaan adalah sesuatu yang dicari manusia. Untuk memperoleh kebahagiaan yang hakiki, maka iman adalah segala-galanya.
Ulama kharismatik asal Rembang, KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan bahwa jika manusia ingin mendapatkan kebahagiaan yang hakiki maka menjaga iman itu penting.
Menurut dia, bukan doa yang musti dikedepankan, melainkan merawat iman yang perlu diprioritaskan manusia.
“Doa itu jarang-jarang saja, tetapi imannya yang dijaga. Kita dapat rahmat-nya Allah itu sebelum mengenal apa itu berdoa,” ungkap Gus Baha dalam unggahan akun Instagram @santrigayeng dalam bentuk potongan video pendek.
Ulama pakar turats klasik ini pun mengingatkan betul betul kepada umat muslim yang berdoa tetapi tidak iman atau tidak percaya atas kebahagiaan yang sudah digaransikan Allah kepada manusia.
Gus Baha menjelaskan jika hidup adalah mencari kebahagiaan, maka seharusnya kita semua bisa mencontoh anak kecil.
Anak kecil itu sebelum kenal dengan banyak hal selalu bahagia. Padahal mereka belum bisa berdoa. Kenapa bisa demikian? “Sebab, ya begitulah konsep rahmat atau kasih sayang Allah,” ujarnya.
Namun faktanya konsep bahagia yang sedimikian sederhana ini berubah ketika seseorang memasuki usia tua.
Menurut Gus Baha, hal itu dikarenakan rasa iman pada diri manusia tersebut senantiasa digantungkan pada profesi dan bukan pada Dzat Yang Maha Memberi kebahagiaan.
“Makanya jangan jadi PNS yang membuatmu kafir; jadi guru yang membuatmu kafir; setelah jadi pedagang malah jadi kafir,” pesan Gus Baha.
Dalam hal ini, Gus Baha menjelaskan kafir yang dimaksud bukan kafir non muslim. Melainkan orang-orang yang hanya merasa bisa bahagia setelah ia menjadi sesuatu. Misal, ia baru bisa bahagia setelah ia menjadi PNS, Guru, pedagang sukses dan sebagainya.
“(harusnya) sebelum kenal dagang, sudah bisa bahagia; sebelum jadi PNS, sudah bisa bahagia; sebelum jadi mubalig, juga sudah bisa bahagia,” jelasnya.