Khutbah Jumat: Dajjal Dan Turunnya Isa Bin Maryam
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي يَسَّرَلَنَا الأَسْبَابَ المَانِعَةَ مِنَ الضَّلاَلِ وَالإِفْتِتَانِ وَوَضَّحَ لَنَا الْفِتَنَ وَبَيَّنَ لَنَا الأَسْبَابَ الَّتِي نَتَحَصَّنُ بِهَا أَعْظَمَ بَيَانٍ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه إِلَهُ الأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ .وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَقْوَمُ الْخَلْقِ دِيْنًا وَأَهْدَاهُمْ سُبُلاً . صلى الله عليه، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْد
Ma’asyirol muslimin, rohimakumulluh…
Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa tanda-tanda kiamat yang telah dikabarkan oleh Nabi benar adanya, kita harus meyakininya, disebutkan bahwa kiamat itu memiliki banyak tanda-tanda, sebagain dari tanda itu telah terjadi dan Sebagian lagi pasti juga akan terjadi dimasa yang akan dating. Tanda-tanda kiamat yang paling nyata dan merupakan fitnah paling besar adalah Al-Masih Dajjal. Telah diriwayatkan sebuah hadits shahih dari Nabi.
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ
“Sejak penciptaan Adam hingga hari kiamat kelak, tidak ada suatu malapetaka yang lebih besar daripada dajjal.
Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah mengingatkan umatnya terhadap keberadaannya, dia kelak dating dengan membawa sesuatu yang mirip dengan kebun dan api, apa yang dikatakan sebagai kebun sebenarnya adalah api yang membakar, sedangkan apa yang sebagai api sebenarny adalah air tawar dan baik. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai kejadian itu, hendaklah masuk ke dalamnya (apa yang dikatakannya sebagai api”
فَإِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ جَعْدٌ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِيَةٌ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خِلَّةٍ بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَشِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ اثْبُتُوا قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لُبْثُهُ فِي الْأَرْضِ قَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي هُوَ كَسَنَةٍ أَيَكْفِينَا فِيهِ صَلَاةُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ قَالَ لَا اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ
“Jika Dajjal muncul sedangkan aku masih berada di tengah kalian, maka aku akan menjadi pembela kalian. Tapi jika ia muncul sedangkan aku sudah tidak ada di tengah kalian, maka setiap orang akan menjadi Pembela bagi dirinya sendiri, sedangkan Allah menjadi Penggantiku membela setiap muslim. Dajjâl adalah Pemuda berambut ikal, matanya buta sebelah kiri, di antara kedua matanya tertulis “kâfir”, setiap orang mukmin bisa membacanya, baik ia bisa menulis maupun tidak mengenal tulis-menulis. Barangsiapa di antara kalian menjumpainya, hendaklah membaca ayat-ayat pembuka surat Al-Kahfi, karena ia akan menyelamatkan kalian dari fitnahnya. la akan muncul di Perbatasan antara Syam dan Iraq, ia segera membuat kerusakan ke kanan dan ke kiri! Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian berteguh hati! ” Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rosululloh, berapa lama ia tinggal di bumi?” Beliau menjawab, “Empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu pekan, dan hari-harinya yang lain seperti hari-hari biasa kalian. ” Kami bertanya, “Wahai Rosululloh, satu hari yang seperti satu tahun itu, cukupkah bila kami hanya sholat sekali saja?” Beliau menjawab, “Tidak, tetapi hendaklah kalian memperkirakan waktunya. ” (HR. Ahmad. 16971)
Kecepatannya bergerak di bumi seperti hujan yang diiringi angin. la mendatangi suatu kaum, mengajak mereka, lantas mereka pun percaya kepadanya. Lalu ia menyuruh langit menurunkan hujan, hujan pun turun dan menyuruh bumi menumbuhkan tanaman, tanaman pun tumbuh. Kemudian ia mengajak satu kaum yang lain, tetapi mereka menolak ajakannya, maka ia pun pergi meninggalkan mereka, lantas pada pagi harinya mereka mengalami paceklik. Ia berlalu di lokasi reruntuhan, lantas dengan perintahnya harta karun keluar dari reruntuhan itu mengikutinya, seperti ratu lebah yang diikuti lebah kemana pun perginya.
Ada seseorang dibawah kepadanya. Orang itu mengatakan, manusia Ini adalah Dajjal yang pernah disebut oleh Rosulullah. ” Dajjal memerintahkan agar orang itu dipukuli punggung dan perutnya. Setelah itu, Dajjâl berkata, “Tidakkah kamu beriman kepadaku. ” Orang itu menjawab, “Engkau adalah AI-Masîb pendusta.” Kemudian orang itu digergaji membelah kepalanya hingga kakinya. Kemudian Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuhnya, lantas berkata, “Bangunlah!” Orang yang tubuhnya terbelah itu pun kembali utuh dan berdiri. Dajjal berkata, “Apakah kamu beriman kepadaku?” Orang itu łnenjawab, “Aku semakin mengerti bahwa dirimu adalah Dajjal!” Dajjal pun kembali berusaha menangkapnya untuk menyembelihnya, tetapi tidak mampu menangkapnya. Nabi juga pernah bersabda :
لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ حَتَّى يَلْحَقُوا بِالجِبَالِ , قَالَتْ أُمُّ شَرِيكِ :فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ ؟ قَالَ :هُمْ قَلِيْلٌ
“Sesungguhnya manusia kelak pasti akan melarikan diri dari dajjal hingga kegunung-gunung!, Ummu Syarik bertanya, dimanakah orang-orang arab Ketika itu?, Nabi bersabda. “mereka sedikit”
Dajjal diikuti tujuh puluh ribu orang Yahudi Ashfahan. Dajjal berangkat hendak menuju Madinah, tetapi para Malaikat membelokkan wajahnya darinya. Karena disetiap jalan masuk ke Madinah dijaga oleh dua Malaikat yang mencegahnya masuk.
Ketika dalam keadaan demikian, Allah mengutus al-Masih putra Maryam. Al-Masih turun dimenara putih di sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua mahrûdah (pakaian yang dicelup dengan waros atau za’faron) , meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap-sayap dua malaikat. Apabila ia menundukkan kepala, sesuatu yang mirip dengan butiran-butiran mutiara menetes, sedangkan bila ia mengangkat kepalanya sesuatu yang mirip dengan butiran-butiran mutiara itu luruh darinya. Setiap orang kafir yang mencium bau nafasnya, pasti mati, sedangkan nafasnya mencapai jarak sejauh pandangan matanya. Ia mengejar Dajjal sampai mendapatkannya di pintu Ludd, lantas membunuhnya.
Maha Suci Allah yang telah memberikan hal-hal luar biasa ini kepada Dajjal sebagai fitnah bagi hamba-hamba-Nya serta yang telah menjelaskan kepada mereka tanda-tanda yang menunjukkan kebatilan dan kekeliruan pengakuannya. Sesungguhnya Dajjal itu sebelah matanya buta, dzatnya cacat, serta tertulis di antara kedua matanya tulisan “kâfir” yang bisa dibaca oleh setiap mukmin. Jika ia membunuh seseorang, kemudian menghidupkannya lagi, maka ia tidak akan bisa melakukannya lagi sesudah itu. Jadi, kemampuannya kurang. Kebunnya adalah api, sedangkan apinya adalah air yang baik lagi tawar. Apa yang dibawanya adalah batil. Ia adalah makhluk yang diadakan, sebelumnya tidak ada. Ia juga akan binasa dan dibunuh. Ia berada di bumi, bukan di langit. Semua sifat ini merupakan sifat-sifat makhluk yang serba mempunyai kekurangan, yang menunjukkan bahwa ia bukan tuhan.
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْاَمْرَۗ مَا مِنْ شَفِيْعٍ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ اِذْنِهٖۗ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ . اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ
“Sesungguhnya Robbmıı ialah Allolı yang mcnciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arşy untuk mengatur segala unısan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Robbmıı, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil Pelajaran? Hanya kepada-Nya kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar dari Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada Pennulaannya kemııdian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit).” (Yûnus [10] : 3-4)
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ