Jihad Hawa Nafsu

 Jihad Hawa Nafsu

Nafsu yang Berpahala (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Setiap manusia tentu memiliki hawa nafsu atau keinginan yang terus berusaha untuk dicapai. Berusaha memenuhi kenikmatan yang bisa membuatnya puas. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memikirkan bagaimana dampak jangka panjangnya.

Keinginan ini hanyalah bersifat sementara. Inilah yang kemudian disebut sebagai hawa nafsu dan berpotensi untuk menjerumuskan manusia.

Hawa nafsu sendiri pada hakikatnya ada di dalam diri setiap manusia. Dengan nafsu inilah manusia mampu menjalankan kehidupan dengan memenuhi setiap kebutuhannya.

Namun, hawa nafsu ini bisa menjerumuskan kita jika kita tidak mampu untuk mengendalikannya dan terus-terusan mengambil manfaat dari sikap tersebut. Hal ini membuat kita layaknya orang yang serakah dan tidak bisa mengontrol nafsu diri sendiri.

Saat ini kita mendengar kata nafsu, maka hal tersebut mengarah ke suatu yang negatif. Padahal nafsu sendiri juga bisa mengarah pada hal yang positif jika kita bisa mengelolanya dengan tepat.

Sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Quran surat Shad ayat 26:

Haid Daud! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan meyesatkan kamu dari jalan Allah.”

Melawan Hawa Nafsu Adalah Jihad Terbesar

Mengedepankan hawa nafsu membuat kita terjerumus pada banyak hal buruk serta berpotensi untuk menghadirkan musuh. Oleh karena itulah, melawan hawa nafsu adalah jihad yang terbesar.

Sebagaimana hadist riwayat Ibnu Najjar:

Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan dirinya dan hawa nafsunya.”

Jika kita sudah mampu melawan hawa nafsu, hidup menjadi lebih tenang dan pastinya terhindar dari musuh-musuh. Untuk bisa melawannya, maka upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.

Ketika kita istiqomah untuk dekat dengan Allah SWT, maka Allah SWT juga akan menjaga diri kita untuk selalu berada di jalan-Nya yang lurus.

Namun, saat kita terus menuruti hawa nafsu, maka akibat yang ditimbulkan pun tidaklah sederhana dan bisa berefek dalam jangka panjang.

Apa saja akibat dari menuruti hawa nafsu?

Hawa Nafsu Bisa Jauhkan dari Kebenaran

Ketika diri kita sudah dipenuhi dengan hawa nafsu, maka hal ini akan menjauhkan kita dari kebenaran. Baik dari perkataan maupun perbuatan kita akan menyimpang dari kebenaran.

Misalnya saja jika kita berkeinginan untuk menjadi seorang yang kaya raya. Kemudian nafsu ini hadir yang membuat kita bisa melakukan berbagai cara demi mendapatkan harta yang banyak, meski dengan cara yang tidak halal sekali pun.

Perbuatan ini telah menyalahi aturan Allah SWT di dalam mendapatkan rezeki. Sedangkan Allah SWT sudah berfirman di dalam surat Al Jasiyah ayat 18 yang artinya:

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari urusan itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

Hawa Nafsu Membuat Kita Tersesat

Sikap kita yang terus menuruti hawa nafsu akan membuat kita sebagai manusia yang tersesat dan jauh dari jalan Allah SWT. Kondisi ini dikarenakan keinginan yang sangat besar untuk mencapai keinginan kita.

Bahkan dengan cara yang dilarang Allah SWT, tetapi kita menciptakan pembelaan sendiri dan menganggap jalan yang ditempuh sudah benar adanya. Hal inilah yang kemudian membawa kita kepada perbuatan dosa.

Lebih mengkhawatirkannya lagi, orang yang tersesat tidak ingin dirinya sesat sendirian. Ia akan mencari teman untuk sama-sama berjalan di jalur yang salah tersebut.

Allah SWT pun juga telah menjelaskannya di dalam surat Al-An’am ayat 119 yang artinya:

Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesat (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.”

Hawa nafsu di dalam diri ini harus bisa dikelola dengan sebaik mungkin jika kita tidak ingin menjadi hamba yang tersesat. Karena menuruti hawa nafsu hanya akan memberikan kita kesenangan yang sebentar saja.

Selebihnya di belakang bisa saja kita akan mendapatkan penyesalan yang besar serta dosa-dosa yang harus dipertanggung jawabkan.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *