Inilah Manfaat Puasa Menurut Kajian Ilmiah
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Puasa telah menjadi hal yang umum di banyak budaya dan agama di dunia selama ribuan tahun. Sebuah kajian ilmiah ungkap manfaat puasa.
Puasa telah dianggap sebagai tindakan ibadah dan metode pengobatan. Dokter terkenal seperti Hippocrates, Pythagoras dan Ibnu Sina (Avicenna) menyembuhkan beberapa penyakit dengan berpuasa.
Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah besar penelitian ilmiah telah dilakukan mengenai dampak puasa pada tubuh manusia. Website Healthline yang berbasis di AS telah menerbitkan beberapa manfaat puasa yang terbukti secara ilmiah.
Menurut penelitian, puasa dari matahari terbit hingga terbenam selama tiga puluh hari mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan kontrol gula darah.
Sebenarnya dengan berpuasa, sensitivitas insulin meningkat dan kadar insulin turun drastis. Kadar insulin yang lebih rendah membantu glukosa berpindah dari darah ke sel-sel tubuh, sehingga akan menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes.
Puasa juga mengurangi penanda peradangan, penyebab utama banyak penyakit kronis.
Penelitian lain terhadap 110 orang dewasa yang mengalami obesitas meminta mereka berlatih puasa selama empat minggu di bawah pengawasan dokter.
Hasilnya secara signifikan menurunkan tekanan darah serta kolesterol dan trigliserida. Hal ini meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.
Dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme, puasa membantu orang menurunkan berat badan.
Semua jenis diet berusaha membantu Anda menurunkan berat badan dengan mengontrol asupan kalori, padahal hal ini dapat dengan mudah dicapai dengan berpuasa.
Penelitian lain yang dilakukan pada orang yang berpuasa menunjukkan bahwa kadar Human Growth Hormone (HGH) meningkat saat berpuasa.
Hal ini memiliki manfaat untuk menghilangkan lemak dan menambah massa otot, dan masih banyak lagi.
Selain itu, penelitian pada tikus mengungkapkan bahwa tikus yang berpuasa tidak terlalu lemah, memiliki ingatan yang lebih baik, dan hidup lebih lama dibandingkan tikus yang tidak berpuasa.
Puasa juga cenderung membantu mencegah kanker dan berkontribusi terhadap efek kemoterapi.
Selain kontribusinya terhadap kesehatan fisik, puasa memiliki banyak manfaat mental, seperti membantu mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi ketegangan dan situasi tegang dalam hidup. []