Gerakan Islam Transnasional: Review Buku Ilusi Negara Islam

 Gerakan Islam Transnasional: Review Buku Ilusi Negara Islam

Buku Ilusi Negara Islam

HIDAYATUNA.COM – Buku Ilusi Negara Islam merupakan sebuah karya kolaboratif yang melibatkan beberapa pemikiran tokoh intelektual Islam seperti KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif (Buya Syafi’i). Buku ini diterbitkan pada tahun 2009 oleh Wahid Institute di Indonesia.

Review Buku Ilusi Negara Islam

Ilusi Negara Islam berusaha untuk mengungkapkan dan menganalisis bahaya dari ideologi Islamisme yang mencoba mempolitisasi agama untuk tujuan kekuasaan. Buku ini bertujuan untuk membedakan antara Islam sebagai agama dan ideologi politik yang mengatasnamakan Islam.

Ilusi Negara Islam mengandung berbagai esai yang mengulas berbagai aspek dari ideologi Islamisme dan dampaknya terhadap masyarakat dan negara. Buku ini terdiri dari empat bagian utama: pengantar konsep, sejarah gerakan Islamisme, analisis ideologi, dan refleksi serta saran untuk masa depan.

Bagian pertama buku ini memberikan pengantar tentang apa itu Islamisme dan bagaimana ia berbeda dari Islam sebagai agama. Islamisme adalah ideologi politik yang memanipulasi simbol-simbol agama untuk meraih kekuasaan.

Bagian ini juga menguraikan sejarah munculnya gerakan-gerakan Islamis di dunia, termasuk di Indonesia. Ilusi Negara Islam menekankan bahwa Islamisme bukanlah sesuatu yang inheren dari Islam, melainkan hasil dari proses sejarah dan politisasi agama.

Buku  ini menyoroti bahwa meskipun ada banyak organisasi Islam yang memiliki peran positif dalam pembangunan bangsa. Beberapa kelompok telah terpengaruh oleh ideologi Islamisme yang radikal. Kelompok-kelompok ini sering kali berusaha untuk mendirikan negara Islam yang berdasarkan pada interpretasi mereka sendiri tentang syariah.

Bagian kedua Ilusi Negara Islam berfokus pada analisis ideologi Islamisme. Penulis mengeksplorasi bagaimana ideologi ini menggunakan retorika agama untuk membenarkan tujuan-tujuan politiknya. Salah satu poin utama dalam bagian ini adalah kritik terhadap cara-cara Islamisme dalam memandang kekuasaan dan hubungannya dengan negara.

Islamisme sering kali menekankan pentingnya mendirikan negara yang berdasarkan pada hukum Islam versi mereka sendiri, tanpa memperhatikan keragaman interpretasi dalam Islam. Bagian ini juga membahas bagaimana ideologi Islamisme sering kali bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.

Bagian ketiga buku ini menganalisis dampak nyata dari gerakan Islamisme di Indonesia. Penulis menyoroti beberapa kasus di mana kelompok Islamis berusaha untuk mempengaruhi kebijakan publik dan pemerintahan.

Salah satu contoh yang diulas adalah upaya untuk memberlakukan peraturan daerah berbasiskan syariah di beberapa wilayah Indonesia. Meskipun niatnya adalah untuk menegakkan moralitas dan hukum Islam, penerapan peraturan ini sering kali tidak memperhatikan konteks lokal dan pluralitas masyarakat.

Efeknya adalah menimbulkan konflik dan ketidakadilan. Bagian ini juga membahas  pengaruh Islamisme dalam dunia pendidikan. Beberapa sekolah dan universitas telah menjadi tempat penyebaran radikalisme yang dapat mengarah pada siswa dan mahasiswa. Dampak menciptakan generasi muda intoleran dan cenderung mendukung kekerasan sebagai solusi.

Bagian terakhir dari Ilusi Negara Islam berisi refleksi dan saran untuk masa depan. Penulis menekankan pentingnya membedakan antara Islam sebagai agama dan Islamisme sebagai ideologi politik. Mereka menyarankan agar umat Islam kembali kepada ajaran-ajaran Islam yang damai dan inklusif, serta menolak segala bentuk politisasi agama.

Buku ini juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang mendorong pemahaman yang kritis dan toleransi terhadap perbedaan. Salah satu saran utama dari penulis adalah perlunya dialog antarumat beragama dan antar madzhab dalam Islam.

Dialog ini penting untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik dan mengurangi potensi konflik. Penulis juga mengusulkan agar pemerintah dan masyarakat sipil bekerja sama dalam mencegah radikalisasi dan menyebarkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

Gerakan Islam Transnasional

Ilusi Negara Islam membahas dengan mendalam berbagai aspek dari gerakan Islamisme, termasuk pengaruh gerakan Islam transnasional di Indonesia. Gerakan ini merupakan salah satu fokus utama buku ini, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap politik, sosial, dan budaya di Indonesia.

Gerakan Islam transnasional adalah kelompok atau organisasi yang menyebarkan ideologi Islamisme melintasi batas-batas negara. Mereka beroperasi di berbagai negara dengan tujuan membentuk sebuah tatanan politik yang berbasis pada interpretasi mereka terhadap hukum Islam.

Karakteristik utama dari gerakan ini adalah penggunaan retorika agama untuk memobilisasi dukungan, penggunaan teknologi dan media untuk menyebarkan pesan mereka, serta jaringan yang kuat antara kelompok-kelompok di berbagai negara.

Dalam Ilusi Negara Islam dibahas bahwa gerakan Islam transnasional mulai menyebar ke Indonesia pada era pasca Perang Dunia II, tetapi pengaruhnya semakin menguat pada era Orde Baru dan Reformasi.

Kelompok-kelompok ini sering kali berafiliasi dengan gerakan-gerakan internasional seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, dan gerakan-gerakan lainnya. Mereka membawa agenda yang seragam, yaitu penerapan syariah Islam sebagai dasar negara dan penolakan terhadap demokrasi sekuler.

Gerakan Islam transnasional menggunakan berbagai strategi untuk menyebarkan pengaruh mereka di Indonesia. Salah satu taktik utama adalah melalui pendidikan dan dakwah. Mereka mendirikan sekolah-sekolah, pesantren, dan universitas yang mengajarkan kurikulum yang sesuai dengan ideologi mereka.

Selain itu, mereka aktif dalam kegiatan dakwah yang menggunakan media modern seperti internet, televisi, dan radio untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa gerakan Islam transnasional sering kali mencoba untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui lobi politik dan partisipasi dalam pemilu.

Mereka mendukung calon-calon yang sejalan dengan agenda mereka dan berusaha untuk memasukkan peraturan-peraturan yang berbasiskan syariah ke dalam undang-undang negara. Ilusi Negara Islam menyoroti beberapa dampak signifikan dari gerakan Islam transnasional di Indonesia.

Salah satu dampak yang paling menonjol adalah meningkatnya polarisasi di masyarakat. Ideologi yang mereka bawa sering kali bertentangan dengan budaya lokal dan nilai-nilai pluralisme yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan konflik dan ketegangan di berbagai daerah.

Gerakan ini juga berpengaruh terhadap perubahan kebijakan publik. Contoh yang sering dibahas adalah upaya kelompok Islam transnasional untuk mempengaruhi undang-undang dan peraturan daerah agar sesuai dengan interpretasi mereka terhadap syariah.

Buku ini juga membahas bagaimana masyarakat dan pemerintah Indonesia merespons gerakan Islam transnasional. Ada upaya yang signifikan dari berbagai kelompok masyarakat sipil, termasuk organisasi-organisasi Islam moderat, untuk menentang pengaruh gerakan ini.

Mereka melakukan berbagai inisiatif untuk mempromosikan Islam yang damai dan inklusif, serta menekankan pentingnya keragaman dan toleransi. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi pengaruh gerakan Islam transnasional.

Ini termasuk pengawasan yang lebih ketat terhadap organisasi-organisasi yang dicurigai memiliki afiliasi dengan gerakan transnasional, serta kampanye untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme.

Diskusi

Ilusi Negara Islam adalah buku yang sangat relevan dan penting dalam konteks Indonesia saat ini. Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bahaya ideologi Islamisme dan bagaimana ia dapat merusak tatanan sosial dan politik.

Dengan gaya penulisan yang jelas dan argumen yang kuat, buku ini mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang hubungan antara agama dan politik.

Buku ini juga memberikan sumbangan penting bagi diskusi tentang bagaimana menjaga kerukunan dan kedamaian di Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Dengan memahami dan mengatasi tantangan yang dihadirkan oleh ideologi Islamisme, Indonesia dapat terus bergerak maju sebagai negara yang demokratis dan inklusif. Ilusi Negara Islam adalah bacaan yang wajib bagi siapa saja yang peduli dengan masa depan Indonesia dan ingin memahami dinamika yang kompleks antara agama dan politik.

Judul : Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia

Editor : KH. Abdurrahman Wahid

Prolog : Prof. Dr. Syafii Maarif

Epilog : KH. Mustofa Bisri

Penerbit : Wahid Institute, Gerakan Bineka Tunggal Ika dan Maarif Institute.

Tebal : 322 halaman

Muhammad Ahsan Rasyid

Muhammad Ahsan Rasyid, magister BSA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sukarelawan. Tinggal di Yogyakarta, dapat disapa melalui Email: rasyid.ahsan.ra@gmail.com.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *