Fathu Makkah Adalah Hari Kasih Sayang

 Fathu Makkah Adalah Hari Kasih Sayang

Haji (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Salah satu peristiwa besar dalam sejarah umat Islam adalah peristiwa Fathu Makkah yakni pembebasan kota Mekkah. Mengenai Fathu Makkah, Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas menjelaskan bahwa itu adalah sebagai momentum hari kasih sayang.

Melalui utas yang ia unggah di akun Twitter pribadinya @TaufikDamas menjelaskan bagaimana peristiwa heroik Fathu Makkah. Dirinya mengungkapkan bahwa pada saat peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan kota Mekah), Nabi Saw dan rombongan muslimin memasuki Mekah dengan tenang.

“Ketika itu, penduduk kota Mekah sudah takluk terhadap pasukan kaum muslimin,” tulis Taufik Damas dilansir Senin (23/8/2021).

Saat itu, lanjut dia, Sa’ad ibn Ubadah (al-Anshori) tampil sebagai pemimpin pasukan. Ia membawa panji dengan sikap gagah. Terbayang olehnya sikap kejam penduduk Mekah terhadap Nabi dan muslimin selama dua puluh tahun sebelumnya.

“Ada dendam dalam diri Sa’ad. “Hari ini adalah hari pembalasan (al-yaum yaumul malhamah)”,” jelasnya.

Kalimat ini menurut Taufik Damas, diucapkan ucapkan langsung oleh Sa’ad ibn Ubadah di hadapan Abu Sufyan dan penduduk kota Mekah.

“Mereka gelisah mendengan ucapan Sa’ad. “Apa benar Nabi Muhammad akan melampiaskan dendamnya kepada kami?” tanya penduduk Mekah,” ungkpanya.

Abu Sufyan kemudian lantas menyampaikan ucapan Sa’ad itu kepada Nabi Muhammad Saw.

Nabi tersenyum, kemudian mengucapkan dengan tegas, “Al-yaum yaumul marhamah (Hari ini adalah hari kasih sayang)!”

“Tidak ada dendam, tidak ada kebencian dan tidak ada permusuhan terhadap penduduk kota Mekah. Yang lalu biarlah berlalu. Hari ini adalah hari kasih sayang!,” jelasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *