Deretan Sikap Pemimpin Barat yang Menyejukkan Umat Islam

 Deretan Sikap Pemimpin Barat yang Menyejukkan Umat Islam

pemimpin barat

HIDAYATUNA.CO, Jakarta –  Menguatnya kembali Islamofobia di Barat meyusul statement Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap kelompok Islam, ada deretan pemimpin Barat lain yang sama-sama bukan seorang muslim, namun sikapnya mampu menyejukkan umat Islam.

Siapa saja mereka pemimpin Barat non muslim yang menunjukkan hormat tehadap Islam? Dilansir dari Republika, deretan pemimpin Barat yang menunjukkan sikap menyejukkan umat Islam adalah presiden Rusia, Vladimir Putin.

Putin memiliki perhatian terhadap kelompok Islam. Hal itu, ia buktikan saat menyerukan perdamaian di Yaman.

Pada kesempatan itu, Putin bahkan mengutip Surat Ali Imran ayat 103. Ia mengingatkan bahwa “Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mau dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya, kamu menjadi saudara,” ujar Putin.

Kutipan ayat itu disampaikan Putin saat konferensi pers bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani di Ankara.

Pemimpin Barat lain yang juga menunjukkan sikap menyejukkan bagi umat Islam adalah mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama. Bahkan ia dituding sebagai muslim oleh rival politiknya, karena kedekatannya dengan Islam.

Obama juga tak sungkan untuk mengatakan kalau ayah tirinya, Lolo Soetoro, yang merupakan WNI pemeluk Islam. “Ayah tiri saya, dia Muslim, tapi dia hargai orang Hindu, Buddha, Kristen,” kata Obama.

Selain Obama, deretan pemimpin Barat lain juga menampakkan sikap menyejukkan umat Islam adalah Perdana Menteri Selandia Baru, Ardern.

Dunia tentu tak dapat melupakan begitu saja gaya kepemimpinan Ardern saat peristiwa teror yang terjadi di Masjid Christchurch, Selandia Baru beberapa tahun lalu. Bukan hanya fokus pada penyelesaian masalah, namun ia juga peka dan empati kepada korban. 

“Banyak dari mereka yang telah terdampak langsung oleh penembakan kemungkinan adalah migran di Selandia Baru. Mereka mungkin pengungsi di sini. Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru rumah mereka dan ini adalah rumah mereka,” ungkapnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *