Cinta Tanah Air Dalam Perspektif Ajaran Islam

 Cinta Tanah Air Dalam Perspektif Ajaran Islam

Cinta Tanah Air Dalam Perspektif Ajaran Islam (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Apa alasan warga negara harus mencintai tanah airnya? Apa dasar yang mengharuskan seseorang harus membela tanah air sampai darah penghabisan?

Dilansir dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nabi Muhammad saw, dalam beberapa hadis, terekam detail sanggat mencintai tanah air beliau, yakni Kota Makkah.

Misalnya hadis riwayat Imam Tirmidzi diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, “Rasulullah saw bersabda kepada kota Makkah, ‘Sungguh dirimu (kota Makkah) negeri yang amat indah, dan paling aku cintai, jikalau masyarakat Makkah tidak mengusirku, niscaya aku tidak akan tinggal di tempat lain selain dirimu (Kota Makkah)’” (HR. Tirmidzi, No. 3926)

Tidak hanya kecintaan Nabi terhadap Kota Makkah, Nabi juga sangat mencintai Kota Madinah. Tempat di mana dakwah Nabi terbilang sangat sukses. Nabi tinggal di kota ini sekitar 10 tahun, kota ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad saw.

Dari Anas r.a. berkata; bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam apabila pulang dari bepergian dan melihat dataran tinggi kota Madinah, Beliau mempercepat jalan unta Beliau dan bila menunggang hewan lain beliau memacunya karena kecintaannya (kepada Madinah). (H.R. Bukhari no. 1886).

Hadis ini, mendapat komentar dari Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam karyanya Fathul Bari.

Di mana hadis tersebut menjadi dalil keutamaan Kota Madinah dan menjadI dalil bahwa mencintai dan menyayangi tanah air adalah bagian dari syariat Islam. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *