CIIA: Serangan Teroris di Poso Dimungkinkan Bermotif Balas Dendam
HIDAYATUNA.COM – Dua terduga teroris yang merupakan anggota jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora terpaksa ditembak mati dalam kontak senjata dengan aparat keamanan usai menyerang seorang anggota polisi yang berjaga di sebuah bank di Poso, Sulawesi Tengah pada hari Rabu (15/4/20) lalu.
Pengamat Terorisme dan Intelijen dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyebut, penyerangan kedua terduga teroris di Poso ini kemungkinan bermotif balas dendam terhadap polisi, karena dianggap bertanggung jawab atas tewasnya Qidam Al-Fariski Mofance (22) pada hari Kamis (9/4/20).
“Alasan menyerang Cuma karena kemarahan saja, momennya saat tewasnya pemuda di tangan densus karena diduga teroris. Itu saja,” kata Harits Abu Ulya dalam keterangannya, pada hari Jumat (17/4/20).
Menurutnya walau pemuda yang tewas tersebut bukan dari anggota Kelompok Ali Kalora akan tetapi hal tersebut tetap dapat menjadi alasan kemarahan kelompok itu terhadap polisi.
“Sehingga, mereka menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk melakukan penyerangan,” jelas Harist.
Harits Abu Ulya juga mengingatkan adanya kemungkinan serangan yang kembali dilakukan oleh kelompok ini dalam waktu dekat. Hal tersebut dilihat dari pergerakan kelompok ini yang tidak jauh dari pusat kota.
“Potensi bisa saja terjadi, mengingat beberapa kelompok MIT masih gerilya di gunung meski dengan senjata dan amunisi seadanya,” ujarnya. (AS/Hidayatuna.com)