Apa Arti Penangguhan Dana dari AS Bagi Perjuangan WHO Memerangi Virus Corona?
HIDAYATUNA.COM – Di tengah berlangsungnya pandemi virus corona, rasa kekhawatiran telah dikemukakan mengenai masa depan dari WHO (World Health Organization) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penangguhan dana untuk organisasi tersebut.
WHO adalah sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkemuka yang menangani masalah kesehatan, termasuk dalam perang melawan virus corona mematikan yang saat ini telah menginfeksi lebih dari dua juta orang dan membunuh lebih dari 135.000 orang di seluruh dunia.
Dengan keputusan Trump pada hari Selasa kemarin, beberapa program WHO, termasuk mitigasi darurat terhadap virus corona, saat ini terancam untuk dibatalkan karena dana ratusan juta dolar yang mengering.
Meski organisasi internasional dan sektor swasta juga ikut berkontribusi pada anggarannya, WHO sendiri sebagian besar bergantung kepada negara donor untuk menjalankan fungsinya.
Dalam anggaran WHO pada tahun 2018-19, AS telah menyumbang 15 persen dari total anggaran mereka sebesar $4,4 miliar, menjadikannya yang terbesar dari negara-negara donor lainnya.
Untuk tahun 2020-21, WHO telah mengalokasikan hampir $4,8 milyar untuk program kesehatannya, termasuk memerangi malaria, memberantas polio, serta penelitian khusus dan persiapan untuk kemungkinan wabah kesehatan lainnya.
Pengumuman dari Trump tersebut dapat memiliki arti bahwa sebanyak $720m dari program WHO bisa tidak didanai untuk tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya, termasuk upaya mereka untuk menekan penyebaran virus corona.
Anggaran WHO yang terbaru telah diselesaikan hampir tujuh bulan sebelum adanya laporan kasus virus corona yang pertama kali di China, dimana mereka juga menjadi negara donor yang telah menyumbang sekitar 10 persen dari anggaran badan internasional tersebut.
Dr Wang Linfa, seorang ahli penyakit menular di Duke-National University of Singapore (NUS), mengatakan bahwa keputusan Trump untuk menangguhkan pendanaan WHO ‘jelas merupakan berita yang sangat buruk bagi dunia’.
Pada hari Rabu, Wang mengatakan bahwa keputusan Trump itu tidak hanya akan merugikan negara lain, tetapi juga akan merugikan AS sendiri.
“Saya benar-benar berharap keputusan itu akan segera dibatalkan,” kata Wang.
Di lain pihak, Lawrence Gostin, seorang ahli kebijakan kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown di Washington, DC, telah mengecam keputusan Trump untuk menahan dana WHO. Dia juga menambahkan bahwa saat ini sang presiden sedang mencari-cari celah untuk ‘mengalihkan kesalahannya’ saat pandemi tersebut menghancurkan AS.
Sebuah artikel New York Times yang diterbitkan pada hari Sabtu, mengungkapkan bahwa Trump telah berulang kali mengabaikan peringatan pandemi yang akan datang, dan kurangnya perencanaan dari pemerintahannya menyebabkan jumlah infeksi dan kematian di negaranya terus melonjak tinggi.
“Saya pikir (keputusan) itu dimaksudkan untuk mengalihkan kesalahan dari AS ke China dan WHO. Tapi kesalahan itu akan bisa dilemparkan begitu saja,” kata Gostin.
Gostin, yang juga menjabat sebagai direktur di bagian kesehatan masyarakat dan hak asasi manusia di WHO, mengatakan bahwa saat ini WHO sedang terperangkap di tengah-tengah ‘perebutan kekuasaan antara China dan AS’, yang akhirnya tidak hanya mempengarungi peperangan melawan COVID-19, tetapi juga penyakit mematikan lainnya.
“Betapa menyedihkan melihat Presiden Trump berpikir bahwa WHO harus memihak (satu sisi). Tidak ada pihak-pihakan dalam sebuah pandemi. Kita semua bersama-sama dalam masalah ini,” tambahnya. (Aljazeera.com)