Ahmed Zewail: Para Pemikir Terbaik Dunia Adalah Orang yang Relijius
![Ahmed Zewail: Para Pemikir Terbaik Dunia Adalah Orang yang Relijius](https://i0.wp.com/hidayatuna.com/wp-content/uploads/2020/12/Sains-Alquran.jpg?resize=850%2C560&ssl=1)
Inilah Salah Paham terhadap Al-Qur’an (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ilmuwan muslim di bidang sains peraih Hadiah Nobel dunia pada tahun 1999 di bidang kimia, Ahmed Zewail memiliki pandangan khusus tentang para pemikir terbaik di dunia.
Menurut Zewail, sejumlah pemikir terbaik dunia rata-rata mereka adalah orang-orang yang relijius. Quote Ahmad Zewail ini merupakan pernyataan yang sangat populer yang mendobrak kemapanan berpikir bagi kaum rasionalis sekuler.
Pria berjuluk “Bapak Femtokimia” ini menjelaskan semakin seorang pintar, maka ia akan semakin mengenal Tuhannya. Dari situ ada ketundukan berpikir sehingga membuatnya memiliki pola pikir yang relijius.
“Perintis ilmu Kimia, Ahmed Zewail mengatakan bahwa “beberapa pemikir terbaik di dunia adalah orang-orang yang relijius.”,” tulis Islam & Science melalui akun Twitter resminya @IslamScienceNet dukutip Rabu (22/9/2021).
Lebih lanjut dengan mengutip pernyataan Ahmed, jadi klaim bahwa untuk menjadi ilmuwan rasional, menurut definisi, seseorang tidak boleh percaya pada suatu agama adalah dianggap sebagai sesuatu yang naif.
“Tampaknya bagi saya juga bahwa itu sangat dogmatis. Agama sangat penting bagi orang-orang karena berbagai alasan dan saya tidak melihat konflik di antara keduanya,” tegas Ahmed.
Sebagai informasi, ia adalah “Bapak Femtokimia” yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia 1999 karena temuannya yang dahsat yakni menggunakan laser ultra cepat untuk mengungkap reaksi kimia.
Memiliki nama lengkap Ahmed Hassan Zewail, ia lahir pada 26 Februari 1946 dan meninggal pada 2 Agustus 2016.
Ahmed Zewail adalah seorang ilmuwan sains asal Mesir. Ia menjadi ilmuwan Muslim kedua setelah Prof. Abdus Salam dari Pakistan yang menerima penghargaan tersebut.
Ahmed Zewail berjasa atas penemuan femtokimia. Yakni sebuah studi mengenai reaksi kimia melintasi femtoseconds. Dengan memanfaatkan teknik laser ultra cepat (terdiri dari cahaya laser ultrapendek), teknik ini memberikan deskripsi reaksi pada tingkat atom.