Ziauddin Sardar: Apa yang Tersisa dari Bagdad?

 Ziauddin Sardar: Apa yang Tersisa dari Bagdad?

Ziauddin Sardar (istimewa)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pemikir besar dunia asal Pakistan Ziauddin Sardar mengajukan sebuah pertanyaan tentang sisa peradaban sejarah Islam di Bagdad. Sebuah pertanyaan yang mampu merekontruksi sumbangsih Islam bagi peradaban Barat.

Ilmuwan bidang sains yang mempunyai concern terhadap pemikiran Islam itu merasa gelisah dengan dominasi Barat yang seoalah mengkerdilkan dunia Islam. Padahal dalam sejarahnya, peradaban megah Barat dewasa ini tidak bisa lepas dari pengaruh warisan pengetahuan dunia Islam.

“Saya bertanya-tanya, apa yang tersisa dari Bagdad?” ungkap Ziauddin Sardar dalam bukunya berjudul “Desperately Seeking Paradise: Journeys of a Sceptical Muslim” dikutip Rabu (22/9/2021).

Menurut Sardar, negara tersebut adalah sumber ilmu pengetahuan. Negara itu di tengah tumpuan budaya global yang kemudian memanusiakan Eropa.

“Bagdad yang mengajarkan Eropa perbedaan antara masyarakat sipil dan barbarisme, perbedaan antara kedokteran dan sihir, dan pentingnya metode eksperimental,” jelasnya.

Selain itu lanjut Sardar, Bagdad lah yang melatih Barat dalam metode skolastik dan filosofis, melatihnya dalam membuat instrumen bedah, memberitahunya bagaimana mendirikan dan menjalankan rumah sakit dan memberinya model universitas lengkap dengan kurikulum dan silabus. Termasuk terminologi dan struktur administrasi.

“Bagdad yang mendidik Eropa tentang pentingnya biografi, novel, sejarah kota dan kritik sejarah dan tekstual. Singkatnya, Bagdad yang memberikan Eropa kepemilikannya yang paling berharga: humanisme liberal,” ujar Sardar.

Namun sangat disayangkan, kata Sardar, dengan trik sulap intelektualnya, Eropa menghabisi itu semua. Ia mementingkan diri sendiri membuat realitas hutang budayanya menghilang.

Sebaliknya Eropa terus melakukan penyesatan dengan melakukan representasi keliru tentang sejumlah khazanah dongeng Sinbad, Aladdin, wanita harem dengan kerudung hening, subjek pantomim dan lainnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *