Yasin Malam Jumat dan Al-Kahfi di Hari Jumat
HIDAYATUNA.COM – Mereka selalu mempermasalahkan membaca Yasin di malam Jumat. Menurut mereka dengan keterbatasan ilmu yang diajarkan ustaznya, Nabi Muhammad hanya mengajarkan baca Al-Kahfi.
Semestinya jika mereka biasanya tekstual maka perhatikan dua hadis berikut:
Membaca Al-Kahfi Saat Jumat Siang
أخرج الحاكم والبيهقي عن أبي سعيد الخدري، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ.
“Dari Abu Said bahwa Nabi bersabda: “Barang siapa membaca Al-Kahfi di HARI JUMAT maka Allah akan memberi cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Membaca Yasin di Malam Jumat
Ahli hadis Al-Hafidz As-Suyuthi di dalam kitabnya Al-Lum’ah fi Khashaish Al-Jumat menghimpun dalil-dalil amaliah yang dianjurkan di malam Jumat atau hari Jumat, sebagai berikut:
الحادية والستون: قراءة يس ليلتها
Kekhususan No. 61 adalah membaca Yasin di malam Jumat:
أخرج البيهقي في الشعب، عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” من قرأ ليلة الجمعة حم الدخان، ويس، أصبح مغفوراً له “
Artinya:
“Al-Baihaqi meriwayatkan dalam Syuab Al-Iman dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Barang siapa membaca di MALAM JUMAT surat Hamim Ad-Dukhan dan Yasin, maka ia diampuni.”
وأخرجه الأصفهاني بلفظ: ” من قرأ يس في ليلة الجمعة غُفر له ” .
Artinya:
“Al-Ashfihani meriwayatkannya dengan redaksi: “Barang siapa membaca Yasin di MALAM JUMAT maka ia diampuni.”
Andaikata masih bersikukuh bahwa hadis-hadis diatas adalah daif, maka kita ikut mayoritas ulama yang membolehkan mengamalkan hadis daif.
Katanya mengaku Salafi kok tidak mau dengan hadis daif padahal ulama Salaf menerima dan mengamalkan hadis daif dalam hal keutamaan amal?
Kami mengamalkan keduanya. Memang masalah? []