Wukuf di Arafah Disebut Sebagai Contoh Persatuan yang Luar Biasa
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta — Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga, Dr. KH. Waryono Abdul Ghofur, mengungkapkan, salah satu contoh persatuan yang luar biasa adalah saat wukuf puncak ibadah haji di Arafah.
Sebab semua jemaah haji mengenakan pakaian putih polos tanpa jahit yang dinamakan ihram. Hal ini bermakna manusia diminta untuk menanggalkan semua baju, pangkat, jabatan dan atribut lainnya saat ingin dekat dengan Tuhan.
Hal itu ia sampaikan dalam Pengajian Pejabat dan Aparat Pemerintah Daerah DIY yang dihelat pada Rabu (4/12) di Kanwil Kementerian Agama DIY Jalan Sukonandi 8 Yogyakarta.
Lebih lanjut Waryono mengutip pendapat Ali Syari’ati, pemikir Islam kontemporer asal Iran, bahwa dengan ihram kita diminta melepas lima ‘pakaian’.
“Ketika puncak haji kita mengenakan ihram. Itu artinya kita melepas semua jenis dan merk baju kita,” ujar Waryono.
Acara tersebut juga dihadiri oleh gubernur DIY yang diwakili Asisten Pemberdayaan Sumberdaya Masyarakat Pemda DIY Arofah Noor Indriani.
Arofah Noor Indriani dalam sambutannya mengajak kepada masyarakat untuk muhasabah baik pribadi maupun aparatur negara.
“Marilah kita berorientasi pada kepuasan penerima pelayanan untuk mewujudkan kesejahteraan. Kerja tidaklah sekadar kerja, tapi kerja adalah ibadah, amanah dan rahmat,” sambungnya.
Pengajian pejabat dan aparat, menurut Gubernur, dapat menjadi sarana pembinaan dan wahana peningkatan keimanan.
“Mari kita senantiasa berfastabiqul khoirat, untuk menjadikan bangsa ini lebih terhormat,” pungkasnya.