Wapres Sebut Khittah NU Adalah Perjuangan dalam Kebajikan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari menyebut organisasi yang didirikannya sebagai jam’iyyah ishlahiyyah. Bukan organisasi merebut kekuasaan.
Oleh karena itu, Kiai Ma’ruf menerangkan bahwa khittah NU adalah perjuangan dalam rangka kebaikan dan perbaikan. Hal itu juga yang diperjuangkan para nabi dan ulama.
“Khittah Nahdliyah itu khittah islahiyah (perbaikan),” kata Kiai Ma’ruf saat peluncuran dan bedah buku Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama dikutip Jumat (24/12/2021).
Lebih lanjut, Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa khittah memiliki makna berbeda dengan khatwah. Khittah merupakan sesuatu yang permanen, platform sebagai landasan kita berpikir.
Sementara khatwah itu langkah-langkah dalam mewujudkan khittah itu.
“NU juga gerakan ulama untuk memperbaiki umat, baik aspek keagamaannya maupun kemasyarakatannya,” tegas ulama asal Tanara Banten itu.
Dengan garis khittah perbaikan itu, maka cara (khatwah) yang harus dilaksanakan adalah langkah perbaikan, bukan langkah mengambil kekuasaan.
“Mengambil kekuasaan bukan khittah kita. Itu urusan Allah, karena Allah yang memberikan kekuasaan pada orang yang dikehendaki,” jelasnya.