Wanita Haid Memotong Kuku dan Rambut, Bolehkah?

 Wanita Haid Memotong Kuku dan Rambut, Bolehkah?

Wanita Haid tidak boleh salat (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Ma’ruf Khozin bersama Selebgram Mas Yai Muhammad Ismael Al Kholilie melangsungkan siaran di IG membahas wanita haid yang memotong kuku dan rambut. Siarang langsung IG Live itu diikuti kebanyakan oleh kaum Hawa.

Banyak pertanyaan yang dilontarkan peserta yang mengikuti IG Live tersebut. Di antaranya pertanyaan seputar wanita haid, bolehkah memotong kuku dan rambut, serta apakah wajib dibasuh jika sudah dipotong?

Dalam masalah ini, khilafiyah ulama terletak pada hal keutamaan saja, tidak sampai pada wajib dan haram.

Dalam bab junub (hadas besar, haid juga termasuk hadas besar) Imam Bukhari menulis sebuah riwayat muallaq:

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻋَﻄَﺎءٌ: «ﻳَﺤْﺘَﺠِﻢُ اﻟﺠُﻨُﺐُ، ﻭﻳﻘﻠﻢ ﺃَﻇْﻔَﺎﺭَﻩُ، ﻭَﻳَﺤْﻠِﻖُ ﺭَﺃْﺳَﻪُ، ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄْ

“Atha’ berkata: Orang junub boleh melakukan bekam, memotong kuku dan rambut meskipun tidak berwudhu'”.

Disisi lain ulama tasawuf kita memiliki pendapat yang berbeda. Berawal dari sebuah hadis sahih yang panjang, yang menyebutkan para malaikat hilir-mudik ke langit melaporkan amal manusia kepada Allah.

Kemudian Allah bertanya: “Bagaimana saat kalian meninggalkan hamba-hamba Ku?” Malaikat menjawab: “Kami meninggalkan mereka saat mereka dalam keadaan salat” (HR al-Bukhari).

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:

اِسْتَنْبَطَ مِنْهُ بَعْضُ الصُّوفِيَّةِ أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ أَنْ لَا يُفَارِقَ الشَّخْصُ شَيْئًا مِنْ أُمُوْرهِ إِلَّا وَهُوَ عَلَى طَهَارَةٍ كَشَعْرِهِ إِذَا حَلَقَهُ وَظُفْرِهِ إِذَا قَلَّمَهُ وَثَوْبِهِ إِذَا أَبْدَلَهُ وَنَحْوِ ذَلِكَ

“Dari hadis ini, sebagian ulama Shufi (Imam al-Ghazali) mengambil dalil bahwa seseorang dianjurkan untuk tidak melepaskan (dipotong) sesuatu dari dirinya. Kecuali ia dalam keadaan suci, seperti rambut dan kuku yang ia potong, baju yang ia lepas dan sebagainya.” (Fathul Bari Syarah Sahih al-Bukhari, 2/330)

Kesimpulannya, baik orang yang junub (meskipun hadas besarnya dipaksakan seperti onani) maupun haid, boleh-boleh saja untuk memotong kuku dan rambut. Namun anjurannya sebaiknya menunggu keadaan suci menurut Imam Al-Ghazali.

 

Sumber : https://www.facebook.com/100000539955543/posts/4459328870761734/?d=n

 

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *