Wali Kota London Mengaku Kerap Diancam karena Muslim

 Wali Kota London Mengaku Kerap Diancam karena Muslim

Seorang Imam Terkemuka di Irlandia Peringatkan untuk Tingkatkat Keamanan Pasca Islamophobia Meningkat (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam pidatonya di konferensi Partai Buruh di Brighton, Wali Kota London Sadiq Khan mengaku kerap mendapat ancaman. Ia mengatakan ancaman yang kerap diterimanya itu lantaran dirinya adalah seorang muslim.

Atas peristiwa yang kerap ia alami itu, membuatnya harus selalu dijaga 15 polisi setiap kali ia keluar rumah. Pengamanan ini dianggapnya penting karena ia beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan.

“Walikota kota terbesar di dunia butuh perlindungan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu karena warna kulitnya dan Tuhan yang dia sembah,” ujar Sadiq Khan disadur dari BBC News, Jumat (1/10/2021).

Pada kesempatan itu, dirinya menceritakan bagaimana ia kerap mendapat teror karena ia seorang muslim. Sejumlah teror itu mulai dirasakan oleh Sadiq Khan, saat ia menjabat sebagai walikota pada 2016 silam.

Atas dasar itulah, ia akhirnya menerima penjagaan dari pihak aparat keamanan. Padahal sebelumnya ia tak menginginkan penjagaan yang ketat. Karena menurutnya berkebihan.

Namun situasi dan jabatannya membuatnya harus terpaksa menggunakan fasilitas penjagaan tersebut. Setidaknya ada 15 polisi yang mengawal ketat dirinya selama 24 jam.

Khan mulai setuju untuk mendapat penjagaan polisi kisaran pada tahun 2017. Setahun sebelumnya tak ingin ada penjagaan.

“Saya memiliki kewajiban untuk merawat staf saya dan saya mencintai keluarga saya,” kata Khan.

Khan juga mengungkapkan sejak menjadi walikota, ruang geraknya untuk melakukan kegiatan menjadi sangat terbatas. “Anda tidak dapat melakukan apa pun secara spontan, seperti berjalan-jalan, mengendarai sepeda atau membuka pintu sendiri,” jelasnya.

Khan mengatakan dia tidak enggan untuk menjelaskan ancaman apa yang didapatnya karena dia tidak ingin membuat orang lain terjun ke dunia politik. “Mungkin ini pertama kalinya aku membicarakannya. Saya mungkin menjadi emosional,” tandasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *