Sinergi Satuan Pendidikan Nasional dengan Pendidikan Islam
HIDAYATUNA.COM, JOMBANG – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno mengatakan selama ini sinergi antara pendidikan Islam di bawah Kementerian Agama maupun pendidikan nasional di bawah Kementerian Pendidikan sudah terjalin baik, misalnya dari kurikulum sama, ujian sama, training guru juga sudah sama.
“Satuan pendidikan dengan pesantren sinerginya baik. Anak-anak sekolah dimanapun diberikan hak yang sama, Perbaikannya harus lebih ke arah berpikir tinggi, jadi tidak sekedar mengingat-ingat pelajaran, tapi berpikir di luar yang sudah dipelajari,” kata dia dalam seminar tentang memadukan pendidikan Islam dan pendidikan nasional di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahad (25/8/2019).
Ia menyatakan, anak-anak sejak dini harus dilatih untuk nalar, mengingat kehidupan masa depan memang penuh dengan penalaran, mampu mengatasi persoalan yang belum diketahui. Dengan itu, diharapkan anak tidak gagap saat turun di kehidupan, karena terbiasa memecahkan soal yang standar.
“Selain itu, ke depan masalah juga semakin lengkap, semakin tidak terbayangkan,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Kamaruddin Amin saat menjadi pembicara kegiatan seminar tersebut mengaku tantangan pendidikan nasional ke depan cukup besar, terlebih lagi menghadapi persaingan global, sehingga anak-anak harus dipersiapkan untuk menghadapinya.
“Tentang persaingan global, sehingga harus persiapkan anak bangsa yang tidak hanya kemampuan kognitif yang baik atau skill yang cukup tapi juga harus memiliki karakter kuat, misalnya tentang integritas, kreativitas, rasa ingin tahu yang tinggi, kritis, kolaboratif dan lain-lain,” katanya.
Kompetensi yang sangat dibutuhkan, lanjut Kamarudin, adalah karakter di abad ke-21 ini, sehingga anak-anak bangsa ke depan diharapkan memiliki karakter kuat, pengetahuan yang luas, juga memiliki skill yang dibutuhkan.
“Kualitas pendidikan baik di bawah Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan saat ini sudah baik. Bahkan, para guru juga terus dilatih guna meningkatkan kualitasnya dari sisi pembelajaran hingga memastikan anak-anak mempunyai literasi digital,” pungkasnya.