Wagub Jabar Adakan Program Aplikasi Santri Cerdas

 Wagub Jabar Adakan Program Aplikasi Santri Cerdas

HIDAYATUNA.COM, Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan bahwa teknologi adalah tulang punggung peradaban. Teknologi harus dikuasai oleh semua orang, khususnya pondok pesantren yang menyebar ke pelosok desa. Maka dari itu Wagub Jabar menggalakan program One Pesantren One Product, atau OPOP, sehingga butuh data komprehensif, yang kemudian menantang para kreator konten untuk mengembangkan aplikasi agar memunculkan eksistensi pondok pesantren.

Selain itu, ia menginginkan, adanya aplikasi pesantren ini harus mampu mengidentifikasi potensi pondok pesantren yang konon di Jabar jumlahnya mencapai 10 ribu hingga 12 ribu pondok. Angka ini, tentu paling banyak di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Jabar saat ini masih imajiner. Karena, belum tersedia data akurat sehingga eksistensinya tidak terlihat,” ujarnya, seperti yang dikutip HIDAYATUNA.COM dari laman REPUBLIKA.CO.ID, Selasa (01/10/2019).

Menghitung jumlah pondok pesantren, harap sang Wagub Jabar, sebisa mungkin teknologi aplikasi-Nya juga harus mampu mengetahui jumlah santri, pimpinan, bahkan potensi ekonomi yang dimiliki, dan lebih jelas statusnya.

“Seluruh kegiatan dan program yang ada di Jabar harus tersentuh oleh teknologi digital. Kalau kita menguasai teknologi ini, kita akan maju. Tapi kalau kita tidak paham, kita akan ketinggalan,” tegasnya.

Di sisi lain, output dari acara ini dapat disosialisasikan ke seluruh Jabar. Dan diharapan kegiatan ini bukan hanya di launching, tapi disosialisasikan kepada masyarakat Jabar sebagai suksesnya digitalisasi.

Lebih jauh, di sini perlu dijelaskan bahwa expo ini dipamerkan untuk terobosan antara lain teknologi keamanan transaksi Blockchain dari CTS24 (Coin Total Service), Rumah Muslim (RUMI), B’Series, Lestari, serta DFC (Digital Filling Cabinet).

Dan CTS24 adalah sebuah perusahaan yang memfasilitasi para trader atau crypto lover untuk melakukan transaksi penukaran Digital Assets atau yang biasa disebut Exchange. Selanjutnya, CTS24 akan mengutamakan kecepatan dan keamanan dalam porses transaksi dengan dukungan teknologi Blockchain dan DEX (Decentrelized Exchange).

Sedangkan pembangunan RUMI akan membantu memberikan kemudahan umat Islam saat melaksanakan setiap kegiatan ibadah. Dan RUMI diyakini akan bekerja sama dengan travel penyelenggara umrah yang terpercaya untuk memberikan penawaran paket-paket umrah menarik, jaminan keamanan dalam bertransaksi, paket umroh transparan dan proses yang cepat menemukan paket umroh yang sesuai. RUMI akan menjadi aplikasi muslim pertama yang memanfaatkan teknologi Blockchain untuk keamanan data dan point sebagai benefit bagi pengguna.

Pada B’Series yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah yang tengah mengembangkan usahanya. B’Series akan membantu melakukan pencatatan transaksi, pendataan stok, hingga pelaporan keuangan. Integrasi sistem dari setiap modul dan fitur menjadi efektivitas para pelaku UKM saat menggunakan sebuah sistem.

Untuk aplikasi Lestari itu adalah pendataan buku tamu secara digital untuk mengabadikan momen-momen orang tercinta yang hadir pada acara hajat. Fitur Smart Rating akan memberikan jaminan sebuah pelayanan dari Wedding Organizer. Sebuah terobosan untuk pendekatan yang menarik dan menyenangkan bagi setiap tamu yang hadir sebagai pengalaman baru yang akan selalu diingat.

Tak kalah saing dengan yang lain, adanya apilkasi DFC yang hadir untuk memudahkan pencarian berkas, dimana setiap berkas atau dokumen tersebut akan didaftarkan oleh sistem terlebih dahulu untuk menandai lokasi seperti nomor kabinet dan nomor rak. Setiap dokumen fisik akan disimpan di dalam sebuah kabinet dan rak secara rapi dan dilindungi oleh fitur-fitur keamanan canggih secara mekanikal yang sudah memiliki hak paten.

Terakhir, CEO Jimmy Group Technology (JGT), Jimmy Yogaswara Putra, mengatakan bahwa event JGT Expo 2019 diselenggarakan oleh sebuah perusahaan Software & IT Services di Bandung yang baru eksis selama 5 tahun. PT JGT sendiri memiliki beberapa anak perusahaan untuk melebarkan sayap di pelayanan IT dan Software di ranah Internasional.

“Industry masa depan akan di support oleh JGT adalah Web & Mobile Application, Internet of Things, Blockchain dan Augmented Reality,” tukas pengelola CEO itu.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *