Wabah Kelaparan Ancam 16 Juta Warga Yaman

Menyikapi Krisis Iklim dari Perspektif Al-Qur’an, Menjaga Alam adalah Titah Tuhan (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Tingkat kemiskinan di negara Yaman terus bertambah. Situasi ini akan mengancam wabah kelaparan di masyarakat Yaman.
Setidaknya terdapat sebanyak 16 juta negara tersebut dibayang-bayangi ancaman kelaparan. Hal ini berdasarkan data yang dirilis Badan Pangan PBB, FAO.
“16 juta warga Yaman terancam kelaparan,” kata Kepala FAO, David Beasley dilansir dari NU Online, Senin, 27 Semtember 2021.
Ia menjelaskan bahwa, Program Pangan Dunia (WFP) mengaku telah kehabisan anggaran di awal tahun 2021. Untuk itu sejumlah negara diserukan untuk menambah anggaran bantuan ke Yaman.
Adapun sejumlah negara yang diminta menaikkan anggaran bantuan kemanusiaan untuk Yaman antara lain AS, Jerman, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
“(Dan karenanya) kami menghindari kelaparan dan bencana,” jelasnya.
Sejak 2014, Yaman tercatat sebagai salah satu negara konflik. Negara ini terlibat perang saudara saat Houthi, pemberontak yang didukung Iran menguasai ibu kota Sanaa.
Situasi ini yang memicu rakyat miskin, karena tidak ada stabilitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Akibatnya banyak rakyat Yaman yang mengalami kelaparan.
Tanpa pendanaan baru, kata David, jatah makanan untuk 3,2 juta penduduk akan dikurangi pada Oktober mendatang. Sementara di Desember, pengurangan akan bertambah menjadi 5 juta penduduk.
Sementara itu, Kepala Badan anak-anak PBB (UNICEF), Henrietta Fore, mengatakan 11,3 juta anak Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
“2,3 juta anak balita kekurangan gizi akut, dan hampir 400 ribu dari mereka menderita kekurangan gizi akut parah yang menempatkan mereka pada risiko kematian yang akan segera terjadi.”