Virus Corona Merubah Cara Beribadah Umat Muslim di Seluruh Dunia
Disadari atau tidak, keberadaan virus corona yang tengah melanda telah merubah cara beribadah umat Muslim di seluruh dunia
HIDAYATUNA.COM – Orang-orang di seluruh dunia saat ini sedang berusaha menghindari tempat-tempat ramai, mengurangi perjalanan yang tidak penting, dan mengambil beberapa tindakan pencegahan, seperti bekerja dari rumah untuk menghindari tertular oleh virus corona.
Beberapa negara juga telah mendesak warganya untuk mengubah cara saat mereka menyapa satu sama lain, ataupun saat merayakan perayaan tertentu. Sementara itu, para otoritas keagamaan di seluruh dunia telah menyarankan warganya tentang bagaimana tata cara beribadah ataupun memperingati hari raya sucinya tanpa risiko menyebarkan COVID-19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona.
Berikut adalah beberapa contoh saran dan langkah-langkah baru yang telah diambil oleh negara-negara Muslim, organisasi-organisasi dan situs Islam untuk para jamaah dan peziarahnya. Saudi Melarang Ziarah Umrah dan Menghentikan Warga Asing untuk Mengunjungi Situs-Situs Suci Umat Muslim di Negaranya. Menurut Saudi Press Agency(SPA) yang dikelola oleh pemerintah, pada hari Rabu kemarin, kerajaan Saudi telah melarang kegiatan ziarah ‘Umrah’ untuk para warga negaranya.
Umrah, yang dapat diselesaikan dalam beberapa jam, adalah ziarah yang dapat dilakukan setiap saat pada sepanjang tahun, tidak seperti ibadah haji, salah satu rukun Islam yang hanya dapat dilakukan selama beberapa hari tertentu di setiap tahunnya, dan jauh lebih intensif.
Langkah itu sejalan dengan ‘langkah pencegahan yang telah diambil oleh otoritas Saudi dalam mencegah penyebaran virus corona’ di negara-negara Teluk, kata SPA.
Pada pekan lalu, Arab Saudi telah mengatakan bahwa mereka menolak para warga asing untuk mengunjungi kota suci Mekah dan Ka’bah, sebuah bangunan di pusat Masjid Agung. Mereka juga telah mengatakan bahwa seluruh perjalanan menuju ke masjid Nabawi di Madinah telah ditangguhkan.
Ibadah Haji pada tahun ini, yang biasanya membawa sekitar tiga juta umat Muslim untuk berkunjung ke Mekah, diperkirakan akan berlangsung dari tanggal 28 Juli hingga 2 Agustus.Iran Menghentikan Kegiatan Shalat Jumat di Masjid-Masjid di Kota Besar. Hingga saat ini Iran sedang berjuang keras untuk mengatasi virus corona, dengan meningkatnya jumlah kasus dan kematian pada setiap harinya, Iran akhirnya menghentikan semua kegiatan shalat Jumat di seluruh ibukota provinsinya.
“Penyakit ini bersifat menyebar luas, (dan saat ini) telah menyebar ke hampir semua provinsi kami, dan dalam arti tertentu, (virus corona) adalah penyakit global yang telah menginfeksi banyak negara di seluruh dunia, dan kami harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin,” kata Presiden Iran, Hassan Rouhani kepada kabinetnya.
Pemimpin Muslim di Singapura Menyarankan Para Jamaah untuk Menggunakan Sajadah Milik Pribadi dan Menghindari Berjabat Tangan. Menurut koran The Straits Times, Masagos Zulkifli, Menteri Urusan Muslim Singapura, telah menyarankan kepada seluruh umat Muslim di Singapura untuk membawa sajadah mereka sendiri saat beribadah di masjid, dan juga menahan diri untuk tidak berjabat tangan antara satu sama lain.
“Dalam keadaan seperti ini, kita tidak akan berjabat tangan. Tetapi jika anda melakukannya, cucilah tangan anda (setelahnya), dan pastikan anda tidak menyentuh wajah anda. Ini hanyalah tindakan pencegahan bagi banyak dari kita yang selalu melupakannya,” katanya
Untuk sementara ini, yang secara logistik sangatlah sulit untuk mengukur suhu dari setiap jamaah yang datang di masjid-masjid, yang biasanya bisa mencapai ribuan orang, Masagos menyarankan kepada setiap umat Muslim yang menunjukkan gejala virus corona untuk tetap (beribadah) di rumah saja.
Sampai saat ini sudah ada lebih dari 100 kasus virus corona yang telah dilaporkan di Singapura, dan sebagian besar dari kasus tersebut pasiennya telah sembuh. Kelompok-Kelompok dan Organisasi di Inggris Meminta Lembaga-Lembaga Muslim untuk Mengikuti Saran dari Pemerintah Tentang Kebersihan Tempatnya
The Muslim Council of Britain (MCB, Dewan Muslim Inggris), salah satu organisasi terbesar yang memayungi umat Muslim di Inggris, telah meminta kepada masjid-masjid dan sekolah-sekolah Islam di Inggris untuk ‘menjaga keamanan jemaatnya’ dengan mengikuti saran dari pemerintah.
“Banyak dari saran itu, tentang penekanan pada tingkat kebersihan dan kehigienisan, adalah sejalan dengan tradisi dari agama Islam selama ini. Abu Malik Al-Asy`ari (r.a.) mengatakan bahwa Rasulullah (SAW) pernah bersabda: ‘Kebersihan adalah sebagian dari iman’,” kata MCB di situs websitenya, merujuk pada perkataan Nabi Muhammad.
Mereka menyarankan kepada madrasah-madrasah, atau sekolah-sekolah, untuk menggalakkan kebiasaan untuk mencuci tangan, dan mengatakan bahwa masjid-masjid harus memiliki cukup sabun dan pembersih tangan, terutama di dekat daerah tempat berwudhu.
Tajikistan Meminta Umat Muslim untuk Beribadah di Rumah saja, sampai saat ini belum terlihat adanya laporan tentang munculnya kasus virus corona, telah mentiadakan sholat Jumat di masjid-masjid.
Negara yang berpenduduk sembilan juta jiwa dan mayoritasnya adalah Muslim ini telah menutup jalur perbatasannya dengan negara China, Afghanistan, Korea Selatan, Iran, dan Italia.
Mereka juga telah membatalkan perayaan untuk Nowruz atau Tahun Baru Persia, yang biasanya dirayakan dari tanggal 21 hingga 25 Maret.
Sumber : Aljazeera.com