Covid-19, Iran Perpanjang Masa Cuti Tahanan dan Penutupan Situs Suci

 Covid-19, Iran Perpanjang Masa Cuti Tahanan dan Penutupan Situs Suci

HIDAYATUNA.COM – Ketika Iran sedang berusaha untuk membendung penyebaran virus corona di penjara-penjaranya yang penuh sesak, pada hari Minggu, Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa Republik Islam itu telah memperpanjang masa cuti untuk para tahanan mereka selama satu bulan lagi.

Seperti yang diketahui, Iran sendiri telah melaporkan pembebasan sementara atau pemberian masa cuti untuk 100.000 tahanan-Nya sejak bulan Februari lalu, termasuk tahanan politik dan agama, serta tahanan berkewarganegaraan ganda dan asing. Langkah yang disambut baik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi juga masih harus diperluas lagi.

“Masa cuti dari para tahanan yang tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat, telah diperpanjang hingga tanggal 20 Mei,” kata Presiden Iran, Hassan Rouhani dalam sebuah pertemuan kabinet yang disiarkan di televisi.

Rouhani juga mengatakan bahwa pengadilan akan menjadi otoritas utama dalam masalah ini. Sementara juru bicara dari pengadilan sendiri, Gholamhossein Esmaili, tidak secara langsung mengkonfirmasi pernyataan dari Rouhani.

“Dengan sepenuhnya memanfaatkan keringanan hukuman yang diizinkan oleh undang-undang (Iran), kami mengharapkan sejumlah besar tahanan yang diberi cuti tidak kembali (berulah) lagi, dan bahkan bagi banyak dari mereka yang masih ditahan saat ini bisa dibebaskan,” kata Esmaili. Keputusan akhirnya akan dibuat pada tanggal 29 April nanti, tambahnya.

Meski demikian, sepucuk surat dari para pakar hak asasi manusia PBB, termasuk pelapor khusus untuk Iran, Javaid Rehman, mengatakan bahwa ‘sebagian besar tahanan politik dan agama, pembela hak asasi manusia, aktivis konservasi, dan tahanan berkewarganegaraan ganda dan asing’ masih tetap dipenjara di Iran.

Rouhani juga menambahkan bahwa masjid-masjid dan situs suci di Iran masih akan tetap ditutup hingga setidaknya tanggal 4 Mei mendatang, hal ini dilakukan karena negara itu masih terus berusaha untuk memerangi wabah virus corona tersebut.

Iran telah mengizinkan dari apa yang disebut bisnis berisiko rendah, yang termasuk banyak toko, pabrik, dan bengkel, untuk dibuka kembali dan melanjutkan operasinya di Teheran pada hari Sabtu kemarin.

“Masjid dan pusat-pusat keagamaan akan tetap ditutup selama dua minggu ke depan … Untuk keputusan (boleh atau tidaknya) pertemuan selama Ramadan akan diambil pada minggu depan,” kata Rouhani.

Sekolah-sekolah dan universitas masih akan tetap ditutup, dan larangan untuk seluruh pertemuan kebudayaan, keagamaan dan olahraga telah diberlakukan.

Rouhani mengatakan bahwa bisnis berisiko tinggi, yang termasuk teater, gym, sauna, salon kecantikan, dan pusat perbelanjaan, masih akan tetap ditutup ‘sampai pemberitahuan lebih lanjut’.

Dalam sebuah pernyataannya di tv pemerintah pada hari Minggu kemarin, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur, mengatakan bahwa jumlah kematian di Iran akibat virus corona telah bertambah 87 orang dan menjadi 5.118 orang.

Jumlah total kasus di Republik Islam itu sendiri telah mencapai 82.211. (Middleeasteye.net)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *