Upgrading Dai dan Guru Ngaji di Pesantren Dolly Surabaya
Upgrading Dai dan Guru Ngaji di Pesantren Dolly Surabaya. Selama Ini Kawasan Dolly Dikenal Sebagai Tempat Prostitusi
HIDAYATUNA.COM, Surabaya – Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama Pesantren Dolly adakan pelatihan dan upgrading untuk Dai dan Guru Ngaji Alquran di Gang Dolly Surabaya selama dua hari di Pesanggrahan Jauharotul Hikmah Surabaya.
Dalam sebuah pernyataan resminya, disebutkan bahwa, dakwah di perkotaan tentu berbeda pendekatannya dengan dakwah di pedalaman dan pelosok. Butuh strategi dan pendekatan yang masif agar objek dakwah nyaman dan totalitas.
Siapa yang tak kenal dengan Gang Dolly Surabaya. Tempat eks- prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu, kini sudah ditutup Pemerintah Kota Surabaya pada 18 Juni 2014.
Ustadz Nasih, Dai tangguh sekaligus pendiri Pesantren Dolly mengatakan pentingnya dukungan untuk warga Dolly tersebut. “Gerakan dakwah untuk Hijrahnya eks warga Gang Dolly harus dikuatkan melalui program berantas buta huruf Alquran dan penguatan kajian-kajian ke-Islaman,” ujarnya.
Alhamdulillah, para guru mendapatkan pelatihan dan upgrading, sehingga lebih semangat lagi dalam menyampaikan dakwah Alquran kepada warga (anak-anak dan dewasa),” tambah Ustadz Nasih.
Sementara itu, Manager Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur Imam Muslim, mengungkapkann, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab BMH untuk memberikan perhatian dan layanan kepada para Dai dan daiyah serta guru ngaji di Gang Dolly.
“Karena mereka adalah garda terdepan dalam membina masyarakat di sini,” ujar Muslim
Salah satu peserta pelatihan, Muhammad Izzin berharap kegiatan tersebut bisa rutin dilakukan di sini, agar para dai dan guru ngaji bisa mendapatkan bekal terjun ke masyarakat. (AS/Hidatatuna.com)