UNUSIA Buka Pameran Kolaborasi Rempah Nusantara

 UNUSIA Buka Pameran Kolaborasi Rempah Nusantara

Launching Pemeran Kolaborasi

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Fakultas Islam Nusantara (FIN), Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta resmi membuka pameran kolaborasi rempah Nusantara. Pembukaan dilakukan pada Senin, 30 Agustus 2021 di Jakarta.

Acara yang bekerjasama dengan Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek ini juga dilakukan pula kegiatan simposium internasional. Adapun tema simposium internasional tersebut bertajuk “Kosmopolitanisme Islam Nusantara: Jaringan Intelektual dan Spirtual di Jalur Rempah”.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Pasca Sarjana UNUSIA, Ahmad Ginanjar Sya’ban melalui akun Facebook pribadinya. Ia menjelaskan kegiatan tersebut digagas oleh Fakultas Islam Nusantara UNUSIA Jakarta.

“Senin (30/8) pagi hari ini, pembukaan “Pameran Kolaborasi Rempah Nusantara” yang diinisiasi oleh Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, bersamaan dengan Simposium Internasional “Kosmopolitanisme Islam Nusantara: Jaringan Intelektual dan Spirtual di Jalur Rempah” yang digagas oleh Fakultas Islam Nusantara UNUSIA Jakarta,” ungkap Ginanjar.

Ia menjelaskan dalam pameran ini, terdapat beberapa segmen yang akan mengajak civitas akademik bertamasya menjelajahi zaman kejayaan Jalur Rempah Nusantara masa silam.

Mulai dari gambaran Nusantara dalam catatan pelancong Timur Tengah klasik; rempah-rempah Nusantara dalam sumber-sumber manuskrip masa pra-kolonial; artefak-artefak rempah; memorabilia rempah Nusantara; aroma rempah Nusantara dan lain-lain.

“FIN UNUSIA Jakarta turut berkontribusi dan berkolaborasi dalam pameran penting ini. Sila ikut menyimak melalui tautan https://pameran-jalurrempah.kemdikbud.go.id,” sambungnya.

Dalam kegiatan simposium internasional ini, turut menghadirkan sejarawan terkemuka yakni Peter Carey. Dalam simposium tersebut, Peter Carey memaparkan kiprah Pangeran Diponegoro yang memang menjadi konsennya Peter Carey dalam meneliti sejarah di Indonesia.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *