Unjuk Rasa Lintas Agama di Ohio Tuntut agar Genosida di Gaza Segera Diakhiri

 Unjuk Rasa Lintas Agama di Ohio Tuntut agar Genosida di Gaza Segera Diakhiri

Unjuk Rasa Besar-besaran di Washington DC Tuntut Akhiri Genosida di Tanah Palestina (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Ohio – Ratusan orang dari berbagai agama dan latar belakang berkumpul di Promenade Park di Toledo, Ohio, Kanada, pada hari Minggu untuk menuntut gencatan senjata abadi di Gaza dan diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Rapat umum ini diselenggarakan oleh kelompok lokal yang telah mengadakan acara sehari-hari untuk mendukung Palestina selama tiga bulan terakhir, seperti protes, forum online, dan sesi pendidikan.

Omar Heif, salah satu pembicara pada rapat umum tersebut, mendesak para peserta untuk mengambil tindakan lebih banyak dan menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang menghadapi penindasan dan kekerasan.

“Apakah tindakan kami benar-benar mencerminkan komitmen kami terhadap saudara dan saudari kami yang tertindas? Apakah kita melihat mereka, mendengarnya, dan berdiri bersama mereka? Atau apakah kita bertindak seolah-olah semuanya normal?” kata Heif, sebagaimana dikutip dari IQNA.

Katanya, persoalannya bukan soal agama, tapi soal hak asasi manusia dan keadilan.

Ia didampingi oleh pembicara lain dari berbagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang menyatakan dukungannya terhadap Gaza.

Ia juga mengutip kata-kata Martin Luther King Jr., seorang pemimpin yang memperjuangkan perlawanan tanpa kekerasan dan keadilan sosial.

“Seperti kata Dr. King, tidak ada seorang pun yang bebas sampai kita semua bebas,” kata Heif.

Sepanjang acara, anggota komunitas berbagi hubungan pribadi mereka dengan Palestina, mendorong masyarakat untuk memilih dan menghubungi perwakilan mereka, memboikot perusahaan tertentu yang mengambil keuntungan dari pendudukan, dan meneriakkan slogan umum.

“Bebaskan Palestina, itu saja,” kata Heif.

Unjuk rasa ini terjadi di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangkaian serangan roket sebagai tanggapan terhadap meningkatnya pelanggaran hak-hak Palestina oleh Israel.

Menurut laporan terbaru, militer Israel telah membunuh lebih dari 23.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 59.000 lainnya.

Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan di Gaza, yang berada di bawah blokade ketat Israel. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *