Umur Baik Tidak Ditentukan Panjang Pendeknya, Tapi Kemanfaatannya

 Umur Baik Tidak Ditentukan Panjang Pendeknya, Tapi Kemanfaatannya

Umur Baik Tidak Ditentukan Panjang Pendeknya, Tapi Kemanfaatannya (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pendakwah milenial, Habib Husein Ja’far Al Hadar menjelaskan merayakan bertambahnya umur adalah hal yang manusiawi. Akan bernilai ukhrawi selama diisi dengan hal-hal yang positif dan bisa menghasilkan pahala.

Hal itu disampaikan Habib Husein Ja’far Al Hadar dalam unggahan videonya singkatnya melalui akun Instagram pribadinya @husein_hadar. Ia mengatakan usia yang baik, bukan ditentukan seberapa panjang umur seseorang tersebut.

“Usiamu itu adalah jumlah tahun. Sejak dulu pertama kali dilahirkan sedangkan umur itu adalah nilai yang telah kamu isi selama kamu hidup. Yang lebih relevan dengan kita generasi milenial itu almarhum Eril Putra Ridwan kami usianya 20-an tahun. Tapi umurnya bisa jadi lebih dari itu,” kata penulis buku Ada Tuhan di Hatimu itu dikutip Selasa (28/6/2022).

Menurut Habib Ja’far salah satu tolok ukur umur yang manfaat, bagaimana seseorang wafat dan bagaimana seseorang itu dikenang.

“Seorang yang wafat dalam keadaan yang baik atau khusnul khatimah atau bahkan Syahid dan dikenal sebagai orang yang baik,” ungkap alumnus UIN Jakarta ini.

Orang yang umurnya bermanfaat adalah orang lain yang bisa merasakan kemanfaatan dari orang yang sudah wafat, tidak berarti panjang atau pendek umurnya.

“Artinya orang itu merasakan kemanfaatannya dan umurnya itu berarti sangat bernilai tinggi. Karena, bagaimanapun khairunnas anfahum linnas, sebaik-baiknya manusia karena nanti adalah yang bermanfaat,” pungkasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *