Ummu Umarah, Prajurit Wanita Tak Kenal Takut Zaman Rasulullah

Ummu Umarah
HIDAYATUNA.COM – Nabi Muhammad SAW memiliki prajurit wanita yang pertama bergabung dalam barisan pembela Islam. Dialah Ummu Umarah, dikenal sebagai wanita yang gagah berani tak kenal rasa takut.
Ummu Umarah merupakan putri dari Ka’ab bin Amr dan Rabab binti Abdullah bin Habib. Ia memiliki dua saudara kandung yang bernama Abdullah bin Ka’ab dan Abu Laila Abdurrahman bin Ka’ab.
Ia memiliki suami bernama Ghazyah bin Amru Al-Mazini An-Najari. Dia adalah sosok suami kedua setelah suami pertama, Zaid bin Ashim Al-Mazini An-Najjari wafat.
Suami pertama Ummu Umarah wafat karena ikut berperang melawan musuh bersama kaum Muslimin dan Rasulullah Saw. Dari suami pertamanya, Ummu Umarah dikaruniai dua anak laki-laki, Abdullah bin Zaid dan Habib bin Zaid.
Sahabat Rasulullah ini berasal dari Bani Mazim An-Najar. Ummu Umarah memiliki nama lengkap Nasibah binti Ka’ab al-Anshariyah.
Perjuangan Ummu Umarah yang menyelamatkan Nabi Muhammad SAW saat hendak dibunuh tentara kafir tercatat dalam sejarah Islam.
Saat Ummu Umarah Menyelamatkan Rasulullah
Dikisahkan, saat itu di Bukit Uhud, 7 Syawal 3 H/22 Maret 625 Masehi ada sekitar 7.000 tentara Muslim yang dipimpin Nabi Muhammad SAW bertempur melawan 3.000 tentara kafir yang dikomando oleh Abu Sufyan.
Ketika pasukan Muslim hampir meraih kemenangan, ada banyak pasukan Muslim yang mengabaikan perintah Nabi Muhammad SAW, sehingga kekalahanlah yang didapat.
Pasukan kafir yang memiliki celah, berniat untuk membunuh Rasulullah. Namun, melihat pasukan Muslim dalam keadaan terjepit, Ummu Umarah datang dengan mengangkat pedang dan menghadang laju pasukan kafir yang hendak membunuh Nabi Muhammad SAW.
Ummu Umarah merupakan petugas medis yang bertugas membawakan minuman kepada pasukan laki-laki Muslimin dan mengobati luka-luka mereka. Tapi, dia datang usai melihat kekacauan yang terjadi pada kaum Muslimin. Kemudian ia mengetahui Ibnu Qumai’ah yang merupakan bagian dari pasukan kafir hendak membunuh Rasulullah Saw.
Ummu Umarah merasa geram dan marah, makanya dia datang tanpa rasa takut dengan membawa sebilah pedang untuk menghadang Ibnu Qumai’ah. Tapi, tentu saja kekuatan yang dimiliki Ummu Umarah tidak sebanding dengan Ibnu Qumai’ah.
Ummu Umarah merasa terpojok, namun perempuan yang tak kenal takut ini tetap berdiri dengan menghiraukan luka-luka yang ada ditubuhnya. Sepengetahuannya saat itu hanyalah untuk melindungi Nabi Muhammad SAW.
Nabi bahkan bersaksi, bahwa Ummu Umarah tidak berpaling ke kanan atau ke kiri kecuali terus berperang demi beliau. Usahanya pun tak sia-sia, para pasukan Muslim kembali bangkit untuk menghindari kematian dari pertempuran tersebut. Ummu Umarah dan Nabi Muhammad SAW pun selamat.
Ummu Umarah sangat setia kepada Rasulullah Saw. Semasa hidupnya, ia juga terlibat dalam Perang Uhud, Hudaibiyah, Hunain, dan Perang Yamamah.