Umat Muslim Diminta Selektif Pilih Hewan Qurban

 Umat Muslim Diminta Selektif Pilih Hewan Qurban

Umat Muslim Diminta Selektif Pilih Hewan Qurban (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bandar Lampung, Moh Mukri mengimbau kepada masyarakat muslim untuk lebih selektif dalam memilih hewan kurban menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah.

Mukri mengatakan, saat ini merebak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan terutama pada sapi dan kambing. PMK telah ditemukan di Kabupaten Tulangbawang Barat dan Mesuji.

“Pastikan hewan yang akan diqurbankan sehat dan aman dikonsumsi,” kata Moh Mukri, dikutip Selasa (31/05/2022).

Dia mengatakan, dalam masalah qurban hendaknya umat Muslim tidak sembarang membeli hewan qurban sehingga mengancam dan membahayakan si penerima daging qurban.

“Syarat hewan yang diqurbankan yakni cukup umur dan sehat. Untuk itu, umat Muslim yang akan berqurban dapat bekerja sama atau meminta informasi dari instansi terkait untuk mengetahui kondisi hewan qurban yang akan dibeli,” ungkapnya.

Memastikan Jaminan Hewan Layak Qurban

Sementara itu, Balai Veteriner Lampung (BVL) menyatakan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) menjadi salah satu cara menjamin kesehatan pada hewan ternak apalagi menjelang hari raya Idul Adha.

Kepala BVL Hasan Abdullah Sanyata mengatakan untuk menjamin sehatnya hewan qurban telah dikeluarkan SKKH oleh dinas terkait.

“Jadi SKKH ini menjadi jaminan atas kesehatan hewan ternak yang akan digunakan untuk qurban. Artinya, untuk membeli hewan qurban hendaknya yang telah memiliki SKKH untuk mencegah adanya persebaran penyakit pada ternak,” katanya.

BVL menginformasikan PMK menyerang hewan ternak berkuku betah/genap seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk juga hewan liar seperti gajah, dan rusa. Virus PMK ini dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Sedangkan masa inkubasi virus tersebut berlansung satu sampai 14 hari. Angka kesakitan bisa mencapai 100 persen, sedangkan angka kematian tinggi pada hewan mudan atau anak.

Penyebab PMK dikarena virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus keluarga Picornaviridae. Penularan PMK dari hewan ke hewan lain lewat kontak langsung (hewan PMK dengan hewan rentan). Kontak tidak langsung (manusia, alat sarana, transportasi), dan penyebaran melalui udara (lingkungan).

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *