Ulama Fikih Bolehkan Salat Tanpa Niat Bagi Orang Was-was
HIDAYATUNA.COM – Salat sudah menjadi kewajiban bagi setiap Muslim. Namun dalam salat sendiri kita masih sering was-was meski seharusnya khusyuk.
Kebiasaan anak-anak pesantren yang sering was-was dalam salat, misalnya saat berniat salat bersamaan takbiratul ihrom. Ia sering menghabiskan waktunya untuk bertakbir karena untuk memantapkan hati.
Sampai terkadang ia ketinggalan salatnya dengan imam hingga satu rakaat. Lalu bagaimana hukum fikihnya salat dalam keadaan was-was seperti di atas?
Apakah ada ulama yang memperbolehkan orang yang was-was salat tanpa niat?
Dalam buku Al-Khodim (Fikih Keseharian, 2012) ada sebagian orang yang sangat berhati-hati. Bagi orang yang was-was, dalam salat lebih utama mengambil pendapat yang paling ringan dan mudah.
Hal tersebut ditujukan agar perasaan was-wasnya terutama dala, salat tidak bertambah parah dan bisa-bisa ia keluar dari ketentuan syar’i.
Sementara itu, bagi orang yang tidak was-was, dianjurkan untuk mengambil pendapat yang paling berat. Demikian ditujukan agar tidak keluar dari hukum Ibahah (kebolehan).
Mengambil pendapat yang paling ringan dan mudah bagi orang yang was-was dalam salat agar tidak bertambah parah itu menjadi alasan keutamaan mengambil pendapat tersebut. Sedangkan seperti dijelaskan dalam buku Fikih Keseharian yang ditulis oleh cicit KH Husnan dan Izet, redaksi pengarang “Fa yakhruja” itu di-‘athofkan pada lafaz “Yazdada”.
Artinya, seseorang yang was-was dalam salatnya itu keluar dari ketentuan syar’i dengan sebab bertambahnya ketentuan was-was. Dia juga akna mendapatkan ujian was-was di dalam niat wudhu atau di dalam membaca Al-Fatihah di belakang imam.
Dengan begitu, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu dalam wudhu atau salat, maka Abu Hanifah memperbolehkan salat tanpa niat karena itu menurut beliau adalah sunah.
Ulama pun ada yang menganjurkan demikian, atau mengikuti Abu Hanifah di dalam masalah kebolehan meninggalkan bacaan Fatihah di belakang imam sehingga was-was salam salat itu hilang dari dirinya.