Ujian Pengganti UAMBN Bagi Siswa Madrasah Akan Segara Digelar
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Setelah memastikan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) 2021 resmi ditiadakan, Kementerian Agama (Kemenag) mengaku akan segera mengadakan ujian pengganti.
Menurut Kemenag, peniadaan UAMBN 2021 dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dan mencegah penyebaran. Dengan demikian UAMBN 2021 di tingkatan madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), maupun madrasah aliyah (MA) pun resmi tidak digelar.
Meski ditiadakan, menurut Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya Nur Hasan, pihak Kemenag mengaku telah menetapkan sistem kelulusan baru khusus untuk masa covid-19 ini.
”UAMBN ditiadakan tapi ada ujian madrasah sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pendis No B.-298/DJ.I/ PP.00/02/2021 tentang Penyelenggaraan Kelulusan dan Kenaikan Kelas Siswa Madrasah,” ujar Nur Hasan dalam keterangannya dikutip Selasa (9/3/2021).
Menurutnya ada tiga syarat kelulusan yang harus dipenuhi para siswa madrasah diberbagai tingkatan. Antara lain adalah menyelesaikan program pembelajaran dengan pembuktian rapor semester. Selain itu para siswa harus memperoleh nilai sikap atau perilaku minimal katagori baik.
”Selanjutnya mengikuti ujian madrasah (UM). Ujian ini diselenggarakan satuan pendidikan (madrasah). Ujian madrasah merupakan ujian akhir program yang dilaksanakan pada siswa kelas akhir pada setiap jenjang madrasah dari tingkat MI, MTs, dan MA,” sambungnya.
Ia menyebut, situasi masa pandemi, membuat seluruh kegiatan sekolah akan dilakukan via daring. “Semua daring, kecuali wilayah zona hijau. Tapi di Surabaya belum ada. Jadi semua diselenggarakan daring,” jelasnya.
Sebagai informasi, keputusan ini mengacu pada Surat Keputusan (SK) Nomor 752 Tahun 2021 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Madrasah. Dalam SK ini dijelaskan, ujian madrasah dapat diselenggarakan dalam bentuk tes tulis, ujian praktik, penugasan, portofolio nilai rapor semester dan tugas harian.
”Pelaksanaan ujian sekitar tanggal 15 Maret–10 April. Diperkirakan ada 10.035 siswa yang akan mengikuti ujian tahun ini. Mereka siswa MI, MTs, dan MA,” sambungnya.