Tunisia Hidupkan Kembali Status Masjid Al-Zaytuna di Dunia Muslim

Masjid yang Mengakomodir Para Khatib (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Teheran – Pihak berwenang Tunisia mengatakan mereka berencana untuk menghidupkan kembali status simbolis Masjid Al-Zaytuna di dunia Muslim.
Al-Zaytuna adalah masjid utama di ibu kota Tunis. Ini tanggal kembali ke abad pertama Hijriah (abad ke-7 M).
Dibangun pada tahun 79 Hijriah (698 M) atas perintah Hissan bin Nu’man. Kemudian, pada tahun 732 M, Ubaidullah ibn Habhab menyelesaikan pembangunannya.
Masjid ini meliputi area seluas 5.000 meter persegi dan memiliki sembilan pintu masuk. Ini memiliki 184 kolom yang dibawa dari reruntuhan kota tua Kartago.
Masjid adalah salah satu yang tertua di wilayah Maghreb Afrika. Bakhan telah menjadi tuan rumah banyak kelas di berbagai bidang seperti Quran, Fiqh (yurisprudensi Islam), bahasa, sejarah, dan kedokteran.
Itu juga dikenal sebagai tuan rumah salah satu universitas pertama dan terbesar dalam sejarah Islam. Banyak sarjana Muslim lulus dari Al-Zaytuna selama lebih dari seribu tahun.
Mereka termasuk sosiolog besar, filsuf dan sejarawan Ibn Khaldun (1332-1406 M) dan penyair Tunisia terkenal Aboul-Qacem Ecebbi.
Baru-baru ini, Menteri Agama Tunisia Ibrahim Chaibi menggarisbawahi upaya untuk menghidupkan kembali status masjid sebagai simbol agama dan pengetahuan.